Tahanan di Maroko Lakukan Aksi Mogok Makan
RABAT, SATUHARAPAN.COM – Tujuh orang Sahrawi yang mengalami kekerasan di sebuah penjara Maroko di Sahara Barat melakukan aksi mogok makan untuk memprotes perlakuan buruk kepada mereka, kata Amnesty International pada Jumat (19/9).
Para pria tersebut diborgol dan dipukuli pada Rabu di hadapan tahanan lainnya di lapangan penjara di Laayounne. Mereka juga mengalami kekerasan verbal, kata kelompok HAM yang berbasis di London tersebut mengutip pernyataan saksi.
Ketujuh orang tersebut, yang ditahan pada awal 2014 saat aksi demonstrasi di Laayounne, mengalami memar dan luka yang cukup parah, dengan salah satu di antara mereka mengalami patah tangan dan yang lainnya pincang karena cedera kaki.
Kepala kepolisian Laayoune saat dihubungi AFP membantah tuduhan yang dianggapnya “tidak masuk akal tersebut.”
“Yang bersangkutan menolak untuk mematuhi peraturan penjara. Mereka menggunakan potongan kaca untuk menyerang empat penjaga hingga terluka,” kata Yahdih Bouchaab, menambahkan bahwa ia memiliki bukti rekaman video insiden tersebut.
Kepala penjara Abdelilah Zenfouni membantah para tahanan tersebut melakukan mogok makan dan mengatakan bahwa mereka makan dengan normal.
Sementara itu, Amnesty meminta pihak berwenang Maroko untuk memastikan para tahanan tersebut tidak disiksa, memberikan perawatan medis yang mereka butuhkan, dilindungi dari aksi pembalasan dan diizinkan untuk melihat keluarganya.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...