Tahanan Guantanamo Terima Masakan Spesial Ramadan
MIAMI, SATUHARAPAN.COM – Puluhan penjaga tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Guantanamo pada Rabu (7/8) bersiap-siap untuk melayani makanan khusus dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, menurut arabnews.com sebagian besar tahanan Teluk Guantanamo yang sebagian besar menjalankan ibadah puasa.
Dari pihak militer, juru bicara Lembaga Pemasyarakatan Kapten Angkatan Laut Robert Durand mengatakan untuk tahanan Guantanamo akan disediakan beberapa makan khusus antara lain domba asap, roti, kurma dan madu sebagai hidangan saat puasa Ramadhan berakhir, diikuti oleh tiga makan malam.
Akan ada juga shalat Idul Fitri bersama selama satu jam pada pagi hari, di samping shalat lima waktu yang setiap hari dikerjakan oleh tahanan.
Durand mengatakan bahwa sebagian besar dari 166 tahanan akan mengambil bagian dalam jamuan makan Idul Fitri, tapi masih harus dilihat apakah nantinya akan ada protes dari pihak luar yang mendorong Presiden Barack Obama mengatakan dia akan melanjutkan upaya untuk menutup penjara di pangkalan AS di Kuba.
“Kami akan lihat dulu, nantinya apakah pemerintahan Obama berkeinginan menutup penjara ini atau tidak,” kata Durand.
Sejak Ramadan dimulai pada awal Juli, sejumlah tahanan melakukan aksi mogok makan, dan jumlahnya menurun lebih dari setengah karena ada beberapa bentrokan dengan penjaga penjara.
"Ini umumnya jauh lebih tenang, karena mereka sekarang lebih memilih tidur, berdoa dan berbicara,” kata Durand.
Para pejabat militer Guantanamo mengatakan bahwa pada Rabu (7/8) 55 pria yang melakukan aksi mogok makan meskipun sebagian besar makan setidaknya satu kali makan dalam 24 jam. Ada 39 orang yang dirawat dengan tabung infus dan nutrisi cair, tapi Durand mengatakan mereka tidak berada dalam bahaya.
Pengacara untuk para tahanan mengatakan bahwa mogok makan dimulai pada bulan Februari, namun beberapa pengacara tahanan mengatakan kemungkinan bahwa orang mulai makan lagi. Sehingga mereka bisa merayakan Ramadhan makan di malam hari dengan sesama narapidana mereka.
"Ini mirip seperti momen menghabiskan waktu menghabiskan Natal sendirian. Beberapa orang merasa bahwa mereka tidak punya pilihan selain untuk mengambil sedikit nutrisi yang disediakan penjaga," kata Cori Crider, pengacara para tahanan.
Faktor lain yang menyebabkan para tahanan berhenti mogok makan adalah kelelahan.
"Ini aneh untuk menunjukkan bahwa semua adalah baik sekarang, tapi memang benar untuk mengatakan bahwa orang hanya mendapatkan dirinya merasa usang setelah enam bulan kelaparan," kata Crider.
(arabnews.com)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...