Tahanan Palestina di Israel Hentikan Aksi Mogok Makan
ASHKELON, SATUHARAPAN.COM – Tahanan asal Palestina Mohammed Allan pada Kamis (20/08) mengakhiri aksi mogok makan selama dua bulan, yang mengancam nyawanya dan menuai debat intens atas penahanan tanpa sidang oleh otoritas Israel, kata pengacaranya.
“Mohammad Allan sudah siuman dan tidak melakukan aksi mogok makan,” kata Jamil al-Khatib kepada para jurnalis mengenai kliennya setelah pengadilan tinggi Israel pada Rabu (19/8) malam menangguhkan penahanan tanpa sidang yang dijatuhkan kepadanya.
Khatib berbicara setelah mengunjungi Allan (31) di rumah sakit di kota Ashkelon, Israel selatan, dan mengatakan kesehatannya mulai membaik walaupun tidak bisa turun dari tempat tidur. Dia mendapat asupan vitamin dan mineral melalui infus.
“Kondisinya baik dan dia bisa berkomunikasi dengan orang lain,” ujar Khatib. “Dia tidak bisa makan melalui mulut karena masih butuh waktu. Sekarang dia bisa minum dan pemulihannya bertahap. Saya rasa pekan depan dia sudah bisa.”
Gerakan Jihad Islam mengatakan bahwa Allan, seorang pengacara dari Tepi Barat, adalah anggota gerakan militan Palestina, seperti yang dikatakan Israel.
Dia ditahan sejak November dengan cara pengasingan tanpa disidang atau istilah penahanan administratif, yang ditangguhkan sementara oleh Pengadilan Tinggi pada Rabu (19/8).
Namun, pengadilan menyatakan dia harus tetap dirawat di rumah sakit sambil menunggu keputusan final untuk kasusnya.(AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...