Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:31 WIB | Rabu, 08 November 2023

Tahap Baru, Pasukan Darat Israel Mulai Serang Terowongan Hamas di Gaza

Tentara Israel berjalan selama operasi, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, saat mereka melanjutkan serangan darat di Gaza pada hari Selasa, 7 November 2023. (Foto: Reuters)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Pasukan darat Israel di Jalur Gaza pada hari Rabu (8/11) bertujuan untuk menemukan dan menonaktifkan jaringan terowongan Hamas yang luas di bawah daerah kantong tersebut, yang merupakan fase berikutnya dalam serangan Israel yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.

Sejak kelompok bersenjata Hamas membunuh 1.400 orang dan menyandera 240 orang dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober, Israel telah menggempur Gaza dari udara dan menggunakan pasukan darat untuk membagi wilayah pesisir itu menjadi dua.

Kota Gaza, benteng utama Hamas di wilayah tersebut, dikepung. Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung kota yang padat penduduknya, sementara Hamas mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar pada pasukan penyerang.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan Israel memiliki “satu target: teroris Hamas di Gaza, infrastruktur mereka, komandan mereka, bunker, ruang komunikasi”.

Kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan yang dibangun oleh Hamas yang membentang ratusan kilometer di bawah Gaza.

Tank-tank Israel menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyergapan, kata sumber-sumber di Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah.

Tidak mungkin untuk memverifikasi klaim medan perang dari kedua belah pihak.

Khawatir Keselamatan Sandera

Israel telah menyuarakan ketakutannya bahwa operasi militer dapat semakin membahayakan para sandera, yang diyakini ditahan di terowongan. Israel mengatakan mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai para sandera dibebaskan. Hamas mengatakan mereka tidak akan berhenti berperang saat Gaza diserang.

“Saya menantang (Israel) apakah hingga saat ini mereka mampu mencatat pencapaian militer apa pun di lapangan selain membunuh warga sipil,” kata pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, kepada televisi Al Jazeera. “Gaza tidak bisa dipecahkan dan akan tetap menjadi duri di tenggorokan Amerika dan Zionis,” kata Hamad.

Sejak 7 Oktober, pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 warga Palestina, sekitar 40% di antara mereka adalah anak-anak, menurut penghitungan pejabat kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Washington mendukung posisi Israel bahwa gencatan senjata akan membantu Hamas secara militer. Namun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada hari Selasa (7/11) bahwa ia telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan sementara pertempuran.

Israel sejauh ini masih belum jelas mengenai rencana jangka panjangnya jika mereka mencapai tujuan yang dinyatakan untuk mengalahkan Hamas. Dalam beberapa komentar langsung pertama mengenai masalah ini, Netanyahu mengatakan Israel akan berusaha untuk memikul tanggung jawab keamanan di Gaza “untuk jangka waktu yang tidak terbatas” setelah perang.

Namun para pejabat mengatakan Israel tidak tertarik untuk mengatur daerah kantong tersebut. Gallant, menteri pertahanan Israel, mengatakan bahwa setelah perang selesai, baik Israel maupun Hamas tidak akan memerintah Gaza.

Sementara itu, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara Arab dan Islam dalam beberapa hari mendatang untuk membahas konflik Israel-Palestina, kata menteri investasi kerajaan itu pada hari Rabu (8/11).

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada hari Minggu (12/11) untuk menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menurut laporan berita Etemadonline. Ini merupakan kunjungan pertama kepala negara Iran sejak Teheran dan Riyadh mengakhiri permusuhan bertahun-tahun berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh China pada bulan Maret.

“Tujuan diadakannya… pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan lainnya di bawah kepemimpinan Arab Saudi adalah untuk mendorong penyelesaian konflik secara damai,” kata Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih, di Bloomberg New Economic Forum di Singapura.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan pada hari Selasa (7/11) malam bahwa mereka menembakkan rudal ke Tel Aviv, dan sirene roket terdengar di kota Israel dan kota-kota lain di Israel tengah.

Warga Israel di Tel Aviv memperingati satu bulan sejak serangan Hamas dengan menyalakan lilin di sekitar foto para sandera di Habima Square. Ada yang menangis, ada pula yang bernyanyi atau berdoa.

“Saya datang untuk melihat wajah para sandera, untuk merasa menjadi bagian darinya. …Saya ingin berada di sisi keluarga yang orang-orang terkasihnya berada” di Gaza, kata Valeria Nesterov, 24, seorang penata rias.

Hampir dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza menjadi pengungsi internal, menurut angka PBB, dan ribuan orang mencari perlindungan di rumah sakit termasuk di tempat penampungan sementara di tempat parkir mobil mereka.

Di rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza, Um Haitham Hejela, seorang perempuan yang berlindung bersama anak-anak kecil di tenda darurat yang terbuat dari kain, mengatakan mereka meninggalkan rumah karena serangan udara.

“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari,” katanya. “Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam. Mereka menyerang toko roti, kami tidak punya roti.”

Organisasi-organisasi internasional dan negara-negara Barat telah berupaya keras untuk memasukkan bantuan ke Jalur Gaza dan mengeluarkan warga asing. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan konvoi kemanusiaan diserang di Kota Gaza pada hari Selasa.

Setelah melakukan perubahan rute, konvoi mengirimkan pasokan medis ke Rumah Sakit Al Shifa. Menyebut insiden itu “sangat meresahkan,” organisasi tersebut mengatakan dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan. Namun pihaknya tidak mengidentifikasi sumber penembakan. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home