Tahun 2016 Bakal Krisis Ekologi dan Daya Dukung Bumi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia harus dapat melakukan perubahan pola produksi dan konsumsi guna dapat melestarikan pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan di Tanah Air.
"Mutlak bagi kita untuk melakukan perubahan pola produksi dan konsumsi," kata CEO WWF Indonesia Efransjah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, bila perubahan pola produksi dan konsumsi tidak dilakukan, maka diprediksi pada 2016 akan terjadi krisis jejak ekologis dengan daya dukung bumi.
Dengan kata lain, dicemaskan akan terjadinya keterbatasan kapasitas planet bumi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Selama ini, lanjutnya, WWF selama ini telah dan terus bekerja melalui upaya-upaya transformasi untuk perubahan pola tersebut.
Ia memaparkan, beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain untuk produk-produk kayu, kelapa sawit, seafood dan penggunaan efisien energi.
"Semuanya banyak digunakan untuk menggerakkan sektor pariwisata," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan, Kementerian Lingkungan Hidup RI bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam penerapan konsumsi dan produksi berkelanjutan di Indonesia atau Inisiatif "10 Years Sustainable Consumption and Production".
"Kami mengajak segenap pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam pelaksanaan Kerangka Kerja 10 Tahun tersebut. Khusus Kadin, dunia usaha memang seharusnya menjadi mitra utama pemerintah dalam memajukan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan," kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.
Balthasar mengatakan partisipasi Kadin dalam Penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan sangat penting karena dunia usaha memegang peran strategis di bagian hulu.
Peran strategis itu, kata dia, mencakup perumusan strategi bisnis, perencanaan investasi, desain produk dan pemilihan teknologi produksi, pemilihan lokasi, dan hal lainnya.
Karena itu, ia mengemukakan bahwa perjanjian kerjasama antara KLH dan Kadin itu merupakan salah satu langkah konkret penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan.
"Selanjutnya, kami harapkan kerja sama penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan ini akan meningkatkan ketersediaan dan akses berbagai barang, jasa, dan teknologi yang ramah lingkungan," ujarnya. (Antara)
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...