Teknologi Bedah Kini Minim Risiko
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ahli tulang Dr dr Luthfi Gatam SpOT (K) Spine mengatakan teknologi kedokteran di bidang bedah kini lebih minim risiko melalui terapi minimal invansive/access.
"Keuntungan teknologi bedah ini sayatan bedah yang kecil (sekitar 1 centimeter), mengurangi kehilangan darah, kerusakan jaringan kecil, serta bisa rawat jalan (one day care surgery)," kata Luthfi di Jakarta, Sabtu (1210).
Lutfi berbicara dalam seminar kedokteran bertemakan "Minimal Invasive Surgery in Various Medical Cases", dimana enam ahli bedah dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan menjadi pembicara.
Teknik bedah minimal invasive yang dibahas dalam seminar ini di antaranya bedah tulang belakang, kista, urology, THT, saluran cerna (digestive), dan neurosurgery/bedah otak pada anak.
Pembicara seminar minimal invasive meliputi Dr dr Luthfi Gatam SpOT (K) Spine bedah tulang belakang, dr Akbari Wahyudi Kusumah SPU bedah urologi, dr Errawan R Wiradisurya SpB-KBD, M Kes bedah laparoskopi, dr Ibnu H Fadillah SpTHT-KL bedah THT, dr Setyo Hermanto SpOG bedah kista ovarium, dan Dr Samsul Ashari, SpBS pediatric neurosurgery.
Luthfi mengatakan, keuntungan pasca bedah minimal invansive yakni bekas luka dan nyeri yang minimal, jangka waktu perawatan di rumah sakit lebih cepat, pemulihan lebih cepat untuk beraktivitas kembali.
Luthfi mengatakan Mayapada Hospital Jakarta Selatan memiliki fasilitas tindakan micro endoscopic discectomy (MED) hanya satu jam, tindakan operasi menggunakan jarum, perbaikan fraktur tulang belakang dengan menyisipkan balon dan injeksi emen, kemudian tindakan bukan operasi seperti injeksi sendi sambungan dan ablasi frekuensi radio pada sendi tulang belakang yang sakit.
Setyo Hermanto dalam penjelasannya mengatakan tehnik laparoskopi pada kista ovarium, selain bisa juga digunakan untuk mendiagnosa kesuburan, kehamilan di luar kandungan, kelainan bawaan, dan tumor pada genital.
Errawan R Wiradisuria mengatakan tehnik aplikasi laparoskopi dengan needlescopy, gastric banding untuk penderita obesitas, reseksi/ pemotongan colon, laparascopy Gastrectomy pada abdomen/ perut.
Selain pada kasus kasus di atas, tehnik bedah endoskopi/minimal invasive juga dapat diterapkan pada kasus THT (bedah sinus endoscopy), dan kasus urology.
Menurut Akbari Wahyudi Kusumah, operasi urologi dapat dilakukan pada kasus penyumbatan saluran kemih yang didapat (acquired) atau faktor turunan (congenital) dengan tehnik PCNL (tindakan memecah batu dalam ginjal dengan nephroskop), URS (tindakan untuk diagnosa dan terapi saluran kemih), TUR Prostat (tindakan reseksi / pembuangan prostat dengan resectoskopi), juga untuk kasus kanker prostat dengan bedah minimal invasive.
Sedangkan untuk terapi non operasi pada batu ginjal dapat dilakukan dengan ESWL.
Menurut Ketua Panitia seminar ini, dr Yuslam Edi Fidianto Sp OG, dengan adanya sharing informasi dan pengetahuan dari para dokter ahli di atas, maka kemampuan para dokter akan meningkat serta kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan semakin baik, karena masyarakat mempunyai alternatif lebih baik dalam melakukan tindakan operasi dengan keuntungan yang lebih baik seperti cepatnya recovery dari paska operasi dibanding bedah tradisional.
Pada kesempatan yang sama, dr Vicli Robert selaku Chief Operating Officer Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengharapkan, melalui seminar ini para rekan sejawat dokter dapat mengetahui kemana harus merujuk pasien jika ada kasus-kasus diatas, dan dengan biaya yang relatif lebih murah jika dibandingkan harus ke luar negri, dengan world class fasilitas setara dengan RS Singapura, dilengkapi dengan 7 State of the Art Operating Theatre, CathLab dan fasilitas penunjang yang lengkap seperti MRI, CT Scan, USG 4 D serta kamar perawatan yang sangat luas dan ramah lingkungan.
Seminar ini dibuka Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr Sjafruddin, SpTHT - KL serta pembicara kunci Prof Dr dr Satyanegara SpBS dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...