Tahun Ini Ahok Sumbang Zakat 50 Juta

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyumbang zakat sebesar Rp 50 juta melalui Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (Bazis) DKI. Sumbangan zakat bernilai puluhan juta ini merupakan janji yang diucapkan Ahok tahun lalu. Pada 2014, Ahok mengatakan akan melipatgandakan sumbangan bila penyaluran zakat infak dan sedekah dilakukan secara non tunai. Hari ini, Rabu (8/7) janji tersebut benar-benar dipenuhi.

Penyaluran zakat secara non tunai pun diapresiasi Ahok. Menurut Ahok, Bazis DKI telah berani mengambil langkah memilih jalur cash less agar data penyalur dan penerima terdata dengan jelas. Ia khawatir ada oknum-oknum nakal yang bermain dengan uang zakat ini.

“Intinya kita tidak ingin ada penyalahgunaan kaum dhuafa yang nerima bantuan bazis. Saya tidak suudzon, tapi minimal saya mau menghindari orang main,” kata Ahok di Plennary Hall JCC, Senayan, Rabu pagi.

Bahkan mulai tahun ini, di setiap kelurahan dan kecamatan juga tidak lagi diperbolehkan meminta sumbangan. Karena hal itu dianggap pemaksaan.

Selain Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat juga menyalurkan zakat melalui Bazis DKI, sebesar Rp 25 juta. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah menyalurkan zakat sebesar Rp 30 juta. Sementara itu, beberapa Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI juga menyalurkan zakat melalui Bazis DKI. Dinas Kesehatan menyalurkan sebesar Rp 138 juta, Dinas Pelayanan Pajak Rp 50 juta, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Rp 37,5 juta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Rp 30 juta.

Untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Bank DKI menyalurkan zakat Rp 500 juta, PD Pasar Jaya Rp 205 juta, PT Jakarta Propertindo Rp 150 juta, PT Pembangunan Jaya Ancol Rp 100 juta, PT Food Station Tjipinang Rp 15 juta, PT Palyja Rp 6.150.000. Bank Syariah Mandiri juga memberi bantuan satu unit mobil operasional untuk keperluan Bazis DKI. (beritajakarta.com)

Editor : Bayu Probo