Tahun Kambing Kayu Momentum Turunkan Kegaduhan Politik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahun Kambing Kayu 2015 hendaknya menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk menurunkan kegaduhan politik dan kembali kepada hakikat politik kebangsaan yang mampu membawa kebersamaan demi kehidupan rakyat yang lebih baik, kata Wasekjen PKB Daniel Johan.
"Kambing adalah tanda kedelapan dalam zodiak shio yang menggambarkan solidaritas, harmoni, dan ketenangan," kata Daniel di Jakarta, Senin (16/2), menyambut Imlek 2566.
Dalam konteks berbangsa dan bernegara, kata Daniel, momentum pergantian tahun baru Imlek ini perlu dimanfaatkan untuk mengevaluasi kehidupan politik di Tanah Air yang tampak begitu ruwet dan melelahkan bagi rakyat kebanyakan.
Ia mengatakan, politik sesungguhnya merupakan arena terhormat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dengan tujuan tercapainya Indonesia yang sejahtera, cerdas, adil, dan makmur. Politik merupakan ruang ekspresi yang penuh keberadaban dengan penghargaan terhadap perbedaan pendapat.
Dalam politik, lanjut dia, ruang sosial untuk saling bekerja sama dan menghargai mendapatkan tempat yang terhormat. Namun, sejak Pilpres hingga hari ini keberadaan politik tampak begitu suram, kegaduhan politik demikian menyita energi bangsa ini, mulai dari Pilpres, UU MD3, UU Pilkada, Perppu, penunjukan menteri, pemilihan pimpinan DPR dan MPR, hingga hebohnya penggantian Kepala Polri.
"Saatnya bagi kita untuk kembali pada hakikat politik kebangsaan yang bisa diperas dalam empat kata: dari, oleh, untuk rakyat," kata anggota Komisi IV DPR dari daerah pemilihan Kalimantan Barat ini.
Menurut Daniel, kekuasaan politik harus ditujukan untuk mengabdi pada kepentingan rakyat banyak, menegakkan kebenaran dan keadilan, serta melindungi negeri ini dari berbagai kerusakan. Semua itu bisa terwujud bila ada gotong royong semua kekuatan politik untuk kebaikan bangsa ini.
"Kekuasaan adalah bersifat publik. Ia harus dijalankan secara beretika dengan semangat gotong royong. Melibatkan berbagai kelompok dan golongan bukan semata-mata untuk berbagi kekuasaan, tapi berbagi peran dan tanggung jawab," tuturnya.
Dikatakannya, sejak era reformasi, bangsa Indonesia telah mampu melewati tiga pemilihan presiden langsung dengan mulus. "Hal ini tentu merupakan modal dan kekuatan untuk selalu optimis bahwa kita bisa mencapai apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa," tegas Daniel.
Pada kesempatan itu, Daniel atas nama PKB menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek 2015 kepada warga negara Indonesia yang merayakan.
"Selamat tahun baru Imlek 2015, `Xin Nian Kuai Le`, `Gong Xi Fat Chai` kepada seluruh saudara-saudara yang merayakan. Semoga peribadatan untuk menyambut tahun baru Imlek yang dilakukan di kelenteng, vihara, dan gereja dapat berlangsung aman dan hikmat. Semoga Imlek 2566 membawa berkah untuk rakyat dan bangsa," ujar Daniel. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...