Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 05:46 WIB | Sabtu, 09 November 2024

Taiwan Gunakan Kekuatan Rakyat dan Hadiah untuk Laporkan Aktivitas Militer China

Seorang perempuan berdiri di tempat pengamatan saat sebuah kapal wisata berlayar di Selat Taiwan, di pulau Pingtan, titik terdekat di China dengan Taiwan, di provinsi Fujian, China tenggara pada 16 April 2023. (Foto: dok.AFP)

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM-Penjaga pantai Taiwan mengatakan pada hari Jumat (8/11) bahwa mereka akan menawarkan hadiah senilai ribuan dolar untuk menemukan aktivitas China di laut, termasuk kapal perang atau kapal selam, dengan mengatakan bahwa mereka memanfaatkan "kekuatan rakyat" untuk meningkatkan tenaga kerjanya yang terbatas.

Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, telah mengeluh selama lima tahun terakhir tentang meningkatnya aktivitas militer China, dan penjaga pantai Taiwan semakin terlibat dalam patroli wilayah laut.

Keterlibatan penjaga pantai China dalam aktivitas ini telah meningkat, yang menurut pejabat Taiwan merupakan bagian dari strategi "zona abu-abu" yang berhenti sebelum perang dan bertujuan untuk menegakkan apa yang disebut China sebagai haknya untuk mengelola dan mengendalikan Selat Taiwan.

Penjaga pantai Taiwan mengatakan ada ancaman yang meningkat di laut. "Penjaga pantai memiliki tenaga manusia yang terbatas dan ada banyak tenaga manusia di laut," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Untuk membangun jaringan notifikasi yang padat di laut dan di sepanjang pantai, dan untuk menghilangkan serangan di wilayah abu-abu, penjaga pantai menghimbau masyarakat Taiwan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap keamanan maritim dan tetap waspada terhadap aktivitas yang tidak normal."

Hadiah tertinggi sebesar T$200.000 (US$6.245) akan diberikan kepada mereka yang melaporkan pembajakan, pembunuhan, pembakaran atau penyanderaan, sementara yang melaporkan masuknya warga negara China secara ilegal akan mendapatkan T$50.000, kata penjaga pantai.

Untuk apa yang disebutnya laporan "terbukti" tentang kapal perang China, termasuk kapal selam, di perairan Taiwan maka T$3.000 per kasus akan ditawarkan, tambahnya.

Penjaga pantai di Taiwan dikritik karena gagal menemukan beberapa kasus warga negara China yang menyeberangi selat dan mendarat di pulau itu, orang-orang yang sebagian besar menggunakan perahu kecil yang sulit dideteksi radar.

Pada bulan Juni, kapal nelayan Taiwan di selat itu mengambil gambar kapal selam China yang muncul ke permukaan.

Taiwan telah meningkatkan investasi pada penjaga pantainya dengan kapal-kapal yang lebih besar dan lebih modern, beberapa di antaranya dapat dilengkapi dengan rudal jika terjadi perang. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home