Tak Perlu Dipaksa Tutup, Hormati Juga Hak yang Tak Puasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjelang umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, beberapa pihak berpandangan agar warung atau tempat makan ditutup selama umat Islam menjalani ibadah puasa.
Menanggapi hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan warung atau tempat makan tidak perlu dipaksa ditutup. “Tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa,” demikian dijelaskan Menag melalui serial twit, dengan #ubahtwit menanggapi adanya perubahan atas kutipan twitnya hingga menjadi “Kita harus hormati yang tak puasa”, Selasa (9/6).
“Tapi kalau kalimat twit saya itu diubah jadi: 'Kita harus hormati yang tak puasa', tentu maknanya jadi berbeda sama sekali,” katanya.
Menurut Menag, ada dua hal yang ingin disampaikan melalui twit tersebut. Pertama, tidak perlu ada paksaan untuk menutup warung di bulan puasa. Bila ada yang suka rela menutup warungnya, tentu kita hormati. Tapi Muslim yang baik, tidak memaksa orang lain menutup sumber mata pencahariannya, demi tuntutan menghormati yang sedang puasa. Menag mengatakan, saling menghormati adalah ideal, tapi jangan paksa satu kepada yang lain.
“Kedua, kata ‘juga’ pada 'kita harus hormati juga' secara implisit mengandung makna: selain menghormati yang sedang berpuasa, kita juga dituntut hormati hak mereka (dalam mendapatkan makanan/minuman) yang tak wajib berpuasa, karena bukan Muslim,” twitnya lagi.
“Juga menghormati hak Muslim/Muslimah, yang tidak sedang berpuasa karena keadaan (musafir, sakit, perempuan haid, hamil, menyusui),” katanya.
Menag mengaku, tidak tahu penyebab pengubahan kalimat twit, apakah karena ketidaktahuan, ketaksengajaan, atau memang ada motif lain. “Apa pun penyebabnya, saya maklum. Moga-moga ini bisa bikin terang konteks dan maksud dari twit saya yang dipelintir itu,” katanya. (kemenag.go.d)
Editor : Sotyati
Ikuti berita kami di Facebook
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...