Takut Ebola, Australia Tunda Keluarkan Visa
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM – Australia sementara ini berhenti mengeluarkan visa untuk warga dari negara-negara berkasus ebola sebagai upaya pencegahan masuknya virus mematikan itu. Keputusan negara kanguru dalam mencegah meluasnya virus mematikan itu disampaikan oleh Menteri Imigrasi Scott Morrison pada Senin (27/10) waktu setempat.
Ia mengatakan kepada parlemen bahwa Australia akan menghentikan program imigrasi untuk wisatawan-wisatawan asal negara berkasus ebola. Pembatasan pengeluaran visa mulai digalakkan setelah perempuan 18 tahun yang datang ke Australia beberapa waktu lalu dari Afrika barat diduga terinfeksi virus ebola. Meskipun telah dinyatakan negatif, pembatasan visa tetap dilancarkan.
Morrison mengatakan bahwa mereka yang telah menerima visa non-permanen atau sementara dan yang belum berangkat ke Australia akan terancam dibatalkan. Sementara itu, mereka yang memiliki visa permanen dapat memasuki negara, namun harus dikarantina selama 21 hari terlebih dahulu.
Morrison mengatakan sejak Agustus, lebih dari 830 orang tiba di Australia. Namun, tak satu pun dari mereka dirawat di rumah sakit. Saat ini, ada 19 orang dari Afrika barat yang dipindahkan ke rumah-isolasi di Queensland setelah mereka tiba di Australia.
Australia memang telah memberi sumbangan jutaan dolar untuk memerangi ebola, tetapi tidak akan mengirim tim medis ke Afrika hingga ada jaminan yang baik. Oleh karena itu, Perdana Menteri Tony Abbott dikritik oleh sebagian orang karena dianggap tidak ikut memerangi krisis kemanusiaan yang terjadi di Afrika barat. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...