Taliban dan Pakistan Bahas Pembicaraan Damai
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Para pemimpin senior Taliban Afghanistan dan pejabat Pakistan menyerukan dimulainya kembali pembicaraan resolusi damai untuk perang di Afghanistan, hari Kamis (3/10), seperti diberitakan media Pakistan, dawn.com.
Seruan itu dikeluarkan dalam kunjungan pemimpin Taliban ke Islamabad, ibu kota Pakistan, setelah perundingan antara Amerika Serikat dan Taliban selama berbulan-bulan menemui kegagalan. Pada September lalu, Presiden AS, Donald Trump, menyataka pembicaraan dengan para pemberontak Taliban itu "mati".
Dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan disebutkan keduanya sepakat bahwa proses perdamaian harus dilanjutkan secepat mungkin.
Trump ditanya di Gedung Putih tentang pejabat Pakistan yang menyerukan agar perundingan dilanjutkan. Presiden tidak berkomitmen tentang apakah mereka akan melakukannya, dan mengatakan bahwa pendirian Taliban tidak berubah sejk membatalkan pembicaraan dan menimbulkan gelombang kekerasan.
"Kami memiliki masalah nyata," kata Trump, seperti dikutip kantor berita AP. “Kami telah memukul Taliban dengan sangat, sangat keras. Sejauh yang saya ketahui, mereka masih belum berubah dari sikapnya setelah membunuh 12 orang - seorang di antaranya adalah prajurit Amerika yang hebat dari Puerto Rico. Mereka belum berubah (dari posisi mereka) dan mereka mungkin tidak akan pernah.``
Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi bertemu dengan 12 pimpinan Taliban, di antaranya adalah Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban dan kepala kantor politik mereka di Qatar. Dari pihak Pakistan hadir kepala intelijen, Letjen Faiz Hameed, sekretaris luar negeri, Sohail Mahmood.
Editor : Sabar Subekti
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...