Taliban Kuasai Kabul, Warga Berusaha Tinggalkan Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sebuah foto yang menunjukkan sekitar 640 pengungsi Afghanistan berkerumun di dalam pesawat jet Angkatan Udara Amerika Serikat setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada hari Minggu (15/8) telah menjadi viral.
"Oke, menurutmu berapa banyak orang yang ada di jetmu?" Seorang pengontrol lalu lintas udara terdengar mengatakan dalam rekaman audio. “800 orang di jet Anda? Astaga....”
Kemudian dikonfirmasi bahwa sekitar 640 warga sipil Afghanistan berada di dalamnya, Defense One melaporkan, mengutip seorang pejabat Amerika Serikat.
Pesawat angkut C-17 Globemaster III yang penuh dengan para pengungsi keluar saat ribuan warga Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri berbondong-bondong ke bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Media melaporkan dua orang tewas karena jatuh dari bagian bawah pesawat militer AS setelah lepas landas.
Sebagian besar penerbangan ditangguhkan pada hari Senin (16/8), ketika setidaknya lima orang tewas, kata saksi mata, meskipun tidak jelas apakah mereka telah ditembak atau tewas karena terinjak-injak.
Penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afghanistan dilanjutkan pada Selasa (17/8) pagi setelah landasan pacu di bandara Kabul dibersihkan dari ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri setelah Taliban merebut ibu kota.
Jumlah warga sipil di bandara telah menipis, kata seorang pejabat keamanan Barat di fasilitas itu kepada Reuters, sehari setelah adegan kacau di mana pasukan AS menembak untuk membubarkan kerumunan dan orang-orang berpegangan pada sebuah pesawat angkut militer AS saat meluncur untuk lepas landas.
“Runway di Bandara Internasional Kabul sudah dibuka. Saya melihat pesawat mendarat dan lepas landas,” kata Stefano Pontecorvo, perwakilan sipil NATO di Twitter.
Pada sore hari, setidaknya 12 penerbangan militer telah lepas landas, kata seorang diplomat di bandara. Di bawah pakta penarikan pasukan AS yang dibuat tahun lalu, Taliban setuju untuk tidak menyerang pasukan asing saat mereka pergi. (Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...