Taman Hiburan Marseille Batalkan Acara Perempuan Muslim
MARSAILLE, SATUHARAPAN.COM - Taman hiburan air di Marseille membatalkan rencana yang menyelenggarakan acara pribadi untuk perempuan muslim dengan memakai burqini (pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh) setelah rencana tersebut memicu kemarahan dan reaksi keras dari masyarakat setempat.
Wali Kota Pennes-Mirabeau, Michel Amiel dan pihak taman hiburan air Speed Water Park pada Selasa (9/8) mengeluarkan pernyataan pembatalan acara renang yang sedianya dilaksanakan pertengahan September mendatang.
"Manajer Speed Water Park tidak boleh mempertimbangkan emosi belaka dimana acara ini bisa menghasilkan keuntungan," kata Michel Amiel. "Kami melihat reaksi masyarakat yang benar-benar luar biasa, Islamofobia, xenophobia, dan rasis, yang saya benar-benar mengutuknya, tetapi mengingat keadaan, kita harus mendinginkannya."
“Baik Speed Water Park maupun Kota Pennes-Mirabeau (kota di pinggiran Marseille) tidak berharap lokasi ini menjadi tempat kekacauan publik,” kata Michel Amiel.
Acara tersebut merupakan gagasan Smile 13, sebuah asosiasi perempuan untuk orang-orang Arab di kota pelabuhan selatan, yang dari hampir dua juta penduduknya mencakup sekitar 220.000 muslim, khususnya dari keturunan Aljazair.
Asosiasi tersebut belum mengonfirmasi pemesanannya atau membayar uang untuk acara yang dijadwalkan akan dilangsungkan pada 10 September.
Sejumlah politikus dari sayap kanan dan kiri mengecam rencana itu sebagai tindakan provokatif.
Smile 13 mengatakan di laman Facebook bahwa mereka “terkejut dan sedih” atas luasnya kontroversi terhadap rencana acara tersebut.
Mereka mengatakan pihaknya menerima ancaman -seperti peluru yang dikirim dalam sebuah surat- dan memberi tahu kelompok anti-Islamophobia di Prancis, Collectif contre l'Islamophobie en France (CCIF). (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...