Tamarod Menuding Pendukung Morsi di Belakang Pembebasan Mubarak
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Tamarod (pemberontak) menuding para penduklung presiden terguling, Mohammed Morsi, berada di balik pembebasan mantan Presiden Mesir, Hosni Mubarak.
Kelompok Tamarod merupakan salah satu motor gerakan massa menggulingkan Mubarak, dan kemudian juga menggulingkan Morsi. Hari Rabu (21/8) mereka menyatakan “tidak terkejut" atas dibebaskannya Mubarak oleh pengadilan banding Kairo.
Tamarod menuduh ada keterlibatan Morsi, pendukungnya, dan pihak penuntut umum yang telah menyebabkan keluarnya keputusan membebaskan Mubarak. Kelompok ini mengatakan bahwa rakyat Mesir harus menuntut pengadilan ulang bagi Mubarak, dan juga pengadilan bagi Morsi dan sekutunya. (ahram.org.eg)
"The Revolusi 25 Januari dan gelombang protes yang berkelanjutan hingga 30 Juni tidak akan berdiri dan menonton pembunuh para martir (pada pemberontakan 25 Januari) dibebaskan. Jika pembebasan diberikan kepada Mubarak saat ini, akan diberikan juga kepada Morsi besok," kata pernyataan Tamarod yang dibacakan.
Kelompok akar rumput ini menyalahkan Morsi dan jaksa agung-nya, karena penolakan mereka untuk melanjutkan menyelidiki tuntutan pidana terhadap Mubarak dan jajarannya, yang dilakukan selama setahun mereka berkuasa.
Morsi disebutkan telah menegaskan bahwa selama satu tahun berkuasa dia menghadapi "tangan yang tersembunyi" yang mencegahnya melakukan penuntutan yang memberatkan terhadap Mubarak dan sisa-sisa dari rezimnya.
Kelompok Tamarod menyerukan digelarnya sidang yang terbuka untuk mengadili Mubarak. Mereka "tidak akan diam dengan pembebasan terhadap pembunuh penduduk Mesir."
Mubarak dibebaskan oleh pengadilan banding Kairo dengan pembatalan penyelidikan lebih lanjut atas kasus menerima hadiah secara ilegal dari penerbit Al Ahram. Dia dijadwalkan akan dibebaskan dalam 48 jam ke depan, jika jaksa tidak mengajukan banding.
Kelompok pemuda Tamarod meminta Presiden Mesir, Adly Mansour, dan Perdana Menteri, Hazem El-Beblawi, untuk menggunakan otoritas hukum mereka menahan Mubarak, atas dasar akan menjadi "bahaya bagi keamanan nasional Mesir" di tengah periode gawat darurat saat ini.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...