Tangani Ebola, Militer AS Perluas Misi Kemanusiaan
MONROVIA,SATUHARAPAN.COM – Mayor Jenderal Darryl Williams pada Senin (29/9) mengatakan bahwa pihak militer Amerika Serikat berencana untuk memperluas misi kemanusiaan di Liberia untuk membantu negara Afrika Barat menangani penyebaran virus ebola setelah sebelumnya Washington mengirim sekitar 3.000 tentara ke Afrika Barat untuk membangun pusat perawatan dan melatih petugas medis lokal.
Sampai saat ini, 3.091 orang tewas akibat Ebola di kawasan Afrika Barat. Di Liberia sendiri, angka kematian akibat virus tersebut telah mencapai 1.830, atau tiga kali lebih banyak dibanding di Guinea atau Sierra Leone.
Williams mengatakan bahwa ini merupakan persoalan yang penting.
"Ini adalah persoalan penting yang membutuhkan kecepatan bertindak. Anda akan menyaksikan dengan segera pasukan berdatangan di sini," kata Williams yang ditemui di Monrovia.
"Saya mempunyai 175 tentara ditambah 30 lainnya yang tengah berada di negara lain untuk menyiapkan persyaratan logistik penerbangan pasukan ke negara ini," Williams menambahkan. Williams menjelaskan bahwa Amerika Serikat rencananya akan membangun 17 pusat perawatan di berbagai wilayah di Liberia.
Wabah ebola bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, melainkan juga menghambat perkembangan sektor kesehatan yang sebelumnya masih kesulitan menghadapi tantangan pascaperang saudara. Wabah ebola telah menginfeksi 375 petugas medis dan 211 di antaranya telah tewas. Wakil menteri kesehatan Liberia, Bernice Dahn, terpaksa harus menjalani proses karantina sepanjang akhir pekan lalu sebagai upaya pencegahan setelah salah satu orang terdekatnya meninggal karena ebola.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Monrovia mengatakan bahwa pembangunan pusat perawatan untuk petugas kesehatan telah dimulai di daerah setingkat kabupaten Margibi dan dijadwalkan selesai dalam beberpa pekan mendatang.
"Pembangunan fasilitas itu dimaksudkan untuk menyediakan perawatan berstandar tinggi, sehingga saat para petugas terkena risiko infeksi, mereka mempunyai tempat untuk dirawat," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Liberia, Deborah Malac.
"Kami akan menempatkan sekitar 65 petugas kesehatan di rumah sakit itu," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat pada Kamis (25/9) lalu mendesak agar negara-negara lain untuk merebaknya kasus ebola di Arfika Barat ini. Sampai saat ini, negara lain yang membantu penanganan wabah ebola adalah Inggris, Prancis, Tiongkok, dan Kuba. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...