Tanggap Darurat Gempa Sulbar Selama 14 Hari

Korban: 84 meninggal, 253 luka berat, 19.435 mengungsi.

Warga memeriksa bangunan yang runtuh akibat gempa bumi 6,2 hari Jumat (16/1) di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, pada hari Senin (18/1/2021). (Foto: AP / Yusuf Wahil)

Seorang pria berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, hari Senin (18/1/2021). (Foto: AP / Yusuf Wahil)

Seorang pengendara sepeda motor melewati puing-puing mobil yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh akibat gempa bumi hari Jumat di Mamuju, Sulawesi Barat, hari Senin (18/1/2021). (Foto: AP / Yusuf Wahil)

Warga terdampak gempa mengantre barang bantuan di Mamuju, Sulawesi Barat, hari Senin (18/1/2021). (Foto: AP / Joshua Marunduh)

MAMUJU, SATUHARAPAN.COM-Gubernur Sulawesi Barat menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi selama 14 hari yang terhitung dari tanggal 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021 berdasarkan Surat Nomor 001/Darurat-68/5/2021.

Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), tercatat hingga hari Senin (18/1) malam ada 84 orang yang meninggal dunia akibat gempa bumi M 6.2 di Slawesi Barat, 73 di Kabupaten Mamuju dan 11 di Kabupaten Majene.

Data yang diperbarui tentang dampak gempa bumi tercatat di Kabupaten Majene ada 11 orang meninggal dunia, 64 orang luka berat dan 4.421 orang mengungsi. Di Kabupaten Mamuju sebanyak 73 orang meninggal dunia, 189 orang luka berat dan 15.014 orang menungsi.

BNPB juga mendistribusikan bantuan logistik pasca gempa M 6,2 yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat dalam beberapa tahap pada hari Senin (18/1) melalui perjalanan udara menggunakan helikopter.

Dalam satu tahap (sortie) barang yang dikirimkan adalah empat set tenda isolasi, delapan set tenda pengungsi, 22 paket lauk pauk, sembilan paket makanan siap saji, 30 paket makanan tambahan gizi, 37.000 masker kain dan 60 dus mie sagu.

Editor : Sabar Subekti