Tanggapan Jerman, China dan PBB Tentang AS Potong Dana untuk WHO
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah salah satu investasi terbaik, kata menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas, hari Rabu (15/4) setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Selasa (14/4) menghentikan pendanaan untuk organisasi yang berbasis di Jenewa itu.
Trump membuat langkah itu atas penanganan WHO terhadap pandemi virus corona, menarik kecaman dari para ahli penyakit menular saat jumlah kematian secara global meningkat.
"Menunjukkan kesalahan tidak membantu. Virus tidak mengenal batas," kata Heiko Maas di akun Twitter dikutip Reuters.
"Kita harus bekerja sama secara erat melawan COVID19. Salah satu investasi terbaik adalah memperkuat PBB, khususnya WHO yang kekurangan dana, misalnya untuk mengembangkan dan mendistribusikan alat tes dan vaksin."
Sementara itu, dari Beijing dilaporkan bahwa China mendesak Amerika Serikat untuk memenuhi kewajibannya kepada WHO. Pernyataan hari Rabu (15/4) itu terkait Presiden AS Donald Trump yang menghentikan pendanaan untuk badan tersebut.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, mengatakan hal itu dalam penjelasan tentang situasi pandemi, yang telah menginfeksi hampir dua juta orang secara global. Itu berada pada tahap kritis dan bahwa keputusan AS akan mempengaruhi semua negara di dunia.
Respons PBB
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa "bukan waktunya" untuk mengurangi sumber daya untuk WHO, badan khusus PBB yang menangani pandemi virus corona.
Dalam sebuah pernyataan, Guterres menyingung tentang AS yang memotong dana untu WHO, dan mengatakan itu bukan saatnya untuk mengurangi sumber daya untuk operasi WHO atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam memerangi virus. AS adalah penyumbang terbesar bagi WHO.
“Sekarang adalah waktu untuk persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan akibatnya yang menghancurkan,” kata Sekjen PBB.
Trump mengatakan bahwa AS akan menghentikan pendanaan untuk WHO dan melakukan tinjauan 60 hingga 90 hari "untuk menilai peran WHO dalam salah urus dan menutupi penyebaran virus corona." Dia juga mengkritik WHO terkait penanganan China terhadap pandemi virus corona saat muncul.
Sekjen PBB mengatakan bahwa WHO, dengan ribuan stafnya membantu operasi di seluruh dunia untuk membatasi penularan virus corona, "ada di garis depan, mendukung negara anggota dan masyarakat mereka, terutama yang paling rentan, dengan bimbingan, pelatihan, peralatan, dan layanan konkret untuk menyelamatkan jiwa.”
"Adalah keyakinan saya bahwa WHO harus didukung, karena sangat penting bagi upaya dunia untuk memenangi perang melawan COVID-19," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...