Tawuran Suporter Meluas di Piala Eropa
LILLE, SATUHARAPAN.COM – Aksi bentrok antar pendukung sepak bola semakin meluas di ajang Piala Eropa 2016. Setelah hari Minggu (12/6) saat laga antara Inggris menghadapi Rusia di Marseille diakhiri bentrok suporter, kejadian serupa juga terjadi pada hari Senin di luar Stadion Pierre Maurroy, Lille, Prancis antara kelompok pendukung Jerman dan Ukraina.
Menurut saksi mata, seorang penjaga bar di Lille bernama Jan Lamballis, bentrokan terjadi karena banyak pendukung Jerman dan Ukraina terlalu banyak menenggak minuman beralkohol. Sekelompok fans Jerman melempar kaleng bir yang masih penuh dalam bentrokan tersebut. Kepolisian setempat menginstruksikan beberapa bar menutup guna mengantisipasi kerusakan.
Pendukung fanatik dari kedua negara yang melakukan perusakan jumlahnya lebih kurang 50 sampai 100 orang. Petugas kepolisian datang memisahkan kelompok pendukung dalam tawuran yang hanya berlangsung antara sepuluh hingga lima belas menit.
Salah satu bar dan restoran yang mendapat bencana terparah yakni La Grande Place, sebuah kafe di Lille, di tempat tersebut pendukung fanatik kedua negara saling melempar kursi dan botol. Selain pendukung Jerman dan Ukraina, terdapat juga pendukung Wales dan Inggris.
Pendukung Polandia-Irlandia Utara Lakukan Kekerasan
Kekerasan yang terjadi di Lille, juga meluas hingga Nice. Di kota yang terletak di Prancis bagian Selatan tersebut terjadi bentrokan beberapa jam menjelang laga Grup C antara Polandia menghadapi Irlandia Utara.
Bentrokan tidak terjadi antara pendukung kedua kesebelasan namun kerusuhan dipicu penduduk lokal yang tiba-tiba mengacaukan long march yang dilakukan baik pendukung Polandia dan Irlandia Utara.
Menurut keterangan saksi mata seperti diberitakan Radio France International, ketegangan terjadi ketika sekelompok pemuda kota Nice mulai memprovokasi pendukung Polandia dan Irlandia Utara dengan melempar kaleng dan beberapa botol minuman keras secara sporadis ke dua pendukung berjalan di dua sisi trotoar yang berbeda.
Keributan semakin membesar ketika beberapa pendukung kedua negara melempar gelas, botol, kursi dan meja yang ada di luar teras sebuah kafe ke petugas keamanan yang bersiaga.
Kepolisian Nice menangkap satu orang perusuh, namun tidak menyebut identitas lengkap. Wali Kota Nice, Christian Estrosi mengecam insiden tersebut sekaligus mengucapkan terima kasih kepada aparat berwajib yang menenangkan ketegangan dengan cepat.
“Kekerasan di Nice yang barbar tidak dapat diterima dan kami sangat mengecam,” kata Estrosi. (soccerway.com/rfi.fr).
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...