Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 14:59 WIB | Jumat, 07 November 2014

Teknologi Baru, Organ Tubuh Menjadi Transparan

Hasil pencitraan memperlihatkan tubuh tikus percobaan hampir benar-benar transparan. (Foto dari japantimes.co.jp)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM -  Para peneliti di Jepang telah mengembangkan cara untuk menampilkan gambar organ tubuh dengan lebih jelas, bahkan tubuh seekor tikus percobaan hampir benar-benar transparan.

Cara ini menggunakan metode yang hampir sepenuhnya menghilangkan warna dari jaringan, dan membunuh tikus percobaan. Para peneliti mengatakan mereka dapat memeriksa organ individu atau bahkan seluruh badan tanpa mengiris jaringan tubuh. Hal ini menawarkan ‘’gambar yang lebih besar" mengingat masalah yang mereka hadapi.

Teknik ini akan memberikan para ilmuwan "pemahaman baru tentang struktur tiga dimensi organ dan bagaimana gen tertentu disajikan dalam berbagai jaringan," kata Kazuki Tainaka, penulis utama makalah penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Cell yang berbasis di Amerika Serikat.

"Kami sangat terkejut bahwa seluruh tubuh tikus,  bayi dan dewasa bisa dibuat hampir transparan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga riset Jepang, RIKEN dan mitranya.

Penelitian  yang juga melibatkan Universitas  Tokyo dan  Japan Science and Technology Agency yang fokus pada senyawa yang disebut haem, konstituen yang memberikan warna merah pada darah dan ditemukan di sebagian besar jaringan tubuh.

Proses ini dilakukan dengan memompa larutan garam melalui jantung tikus, mendorong darah keluar dari sistem sirkulasi dan membunuh makhluk itu.

Sebuah reagen kemudian digunakan yang bekerja untuk memisahkan haem dari hemoglobin itu yang tetap berada pada organ-organ hewan. Tikus percobaan mati itu dikuliti dan direndam dalam reagen sampai dua pekan untuk menyelesaikan proses.

Seberkas  sinar laser, yang dapat diatur untuk menembus ke tingkat tertentu, membangun citra secara lengkap dari tubuh itu, sebanyak  kemampuan  printer tiga dimensi  menampilkan gambar fisik secara berlapis-lapis.

"Mikroskop sejauh ini memungkinkan kita untuk melihat hal-hal itu secara mendetail, tetapi yang juga membuat kita kehilangan konteks apa yang kita lihat," kata Tainaka kepada AFP.

Metode baru itu belum dapat diterapkan pada makhluk hidup,  namun memberikan rincian sementara  yang memungkinkan kita untuk memahami gambaran yang lebih besar, katanya.

Hiroki Ueda, yang memimpin tim peneliti, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa metode ini dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana embrio berkembang atau bagaimana kanker dan penyakit autoimun berkembang pada tingkat sel.

Diharapkan metode mendorong  pemahaman yang lebih baik tentang penyakit dan mungkin untuk membuat  strategi terapi baru.

"Hal ini bisa mengarah pada pencapaian salah satu mimpi besar kita :  Sistem biologi pada tingkat organ yang berdasarkan pencitraan seluruh tubuh  dengan resolusi pada sel tunggal."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home