Televisi Independen Arab Ditutup di Hari Pertama Siaran
BAHRAIN, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kanal berita Arab Saudi berhenti siaran kurang dari 24 jam setelah beroperasi untuk pertama kalinya dari studio di Bahrain.
Alarab TV, milik miliuner Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, diluncurkan dengan janji memberikan pemberitaan politik yang berimbang dan independen.
Salah satu tamu pertama mereka adalah tokoh oposisi Bahrain, dan ini menimbulkan gelombang kritik dari media pro pemerintah.
Alarab mengatakan mereka terpaksa berhenti siaran karena "alasan teknis dan administrasi."
Seperti yang dilansir dari media online bbc.com pada Selasa (3/2), saluran itu kemudian menyiarkan video-video promosi dan mengatakan "akan segera kembali."
Menteri Informasi Bahrain mengatakan, "Program di kanal satelit Al-Arab telah dihentikan sementara untuk tujuan administratif dan teknis.
"Otoritas Urusan Informasi terus bekerja dengan tim manajemen Al-Arab untuk menyelesaikan masalah ini dan siaran diharapkan bisa segera dilanjutkan."
Tidak Taat Norma
Harian Bahrain, Akhhbar al-Khaleej, mengklaim pembekuan itu karena saluran "tidak menaati norma-norma yang berlaku di negara-negara Teluk."
Khalil Marzook, yang kerap mengkritik keluarga kerajaan Sunni Bahrain, tampil dalam salah satu program utama kanal itu.
Dalam wawancara, Marzook membahas keputusan pemerintah Bahrain untuk mencabut kewarganegaraan 72 orang penduduk.
Bahrain dilanda kerusuhan sejak pemberontakan Syiah pada 2011 yang menuntut pemerintah yang berhaluan Sunni, memberi hak lebih luas kepada kaum Syiah.
Alarab adalah kanal TV pan-Arab terbaru yang masuk pasar, menyusul Al-Jazeera di Qatar dan Al-Arabiya di Dubai.
Jamal Kashoggi, manajer Alarab, mengatakan kepada AFP bahwa mereka memilih untuk siaran dari Bahrain karena Arab Saudi tidak mengizinkan kanal "independen."
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...