Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:14 WIB | Sabtu, 28 Mei 2016

Temuan Obat Ampuh dari Dasar Laut

Ilustrasi keong laut. (Foto: dw.com)

SATUHARAPAN.COM - Thorsten Nickels, menderita sakit punggung kronis sejak bertahun-tahun. Enam kali operasi punggung dan obat anti rasa sakit Morphin tak mampu kurangi penderitaannya.

"Saat operasi dan sesudahnya, adalah saat terburuk. Rasa sakit datang lagi, dan saya dioperasi berkali-kali. Tanpa harapan sembuh dan saya putus asa, apakah suatu saat bisa sembuh", Thorsten menggambarkan penderitaannya.

Thorsten Nickels akhirnya menemukan pertolongan dari seorang dokter perempuan, yang memberi resep obat anti rasa sakit manjur yang dikembangkan dari racun keong laut.

Unsur aktif itu dimasukkan semacam pompa obat yang ditanam di bagian perut. Secara permanen, pompa menyuplai obat dalam dosis kecil ke sumsum tulang belakang. Obat baru ini tidak menimbulkan efek kecanduan seperti Morphin .

Dr Barbara Kleinmann, ahli terapi rasa sakit, mengatakan, ”Pengembangan obat ini adalah inovasi luar biasa dalam terapi rasa sakit. Dulu hanya ada obat turunan Morphin. Keampuhan obat baru ini 1.000 kali lebih kuat dari Morphin. Inilah yang lama dinantikan ahli terapi rasa sakit.“

Rekaman video, keong laut langka, dari arsip Baldomero Oliviera dari Universitas Utah menunjukkan, panah beracun dari moncong keong, dengan cepat melumpuhkan mangsanya.

Para peneliti di seluruh dunia, dengan bersemangat terus berusaha menguak rahasia racun keong ini.

"Dalam habitat sebagai predator, keong dipaksa memiliki racun yang bereaksi cepat dan ampuh. Pasalnya keong bergerak lamban dan tidak bisa mengejar ikan mangsanya. Evolusi memicu hanya keong laut yang mengembangkan racun kadar tinggi, yang bisa tetap eksis di lautan," kata pakar fisiologi saraf Prof Heinrich Terlau.

Saat ini terdapat 500 spesies keong laut, yang masing-masing mengembangkan komposisi racun berbeda-beda pula. Riset mengurai satu persatu unsur aktifnya. Satu di antaranya diharapkan bisa membantu penderita diabetes. Elemen ini akan memicu produksi insulin, jika kadar gula darah naik.

Prof Heinrich Terlau mengatakan lebih lanjut, "Setiap spesies keong mengembangkan 100 hingga 200 unsur aktif unik. Artinya kita punya hingga 100.000 unsur aktif unik dari racun keong. Sejauh ini baru beberapa ribu yang diteliti. Kita masih berada di tahap awal."

Bagi Thorsten Nickels, obat ampuh dari laut itu sudah menunjukkan khasiatnya.

"Dengan bantuan obat ini saya bisa kembali hidup normal. Bekerja lagi dan aktif dalam kehidupan. Sekitar 80 persen rasa sakit lenyap", katanya, menambahkan.

Obat-obatan dari sumber di lautan, di masa depan diharapkan jadi sarana penyembuhan bagi banyak pasien sakit kronis. (dw.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home