Tentang Cinta
Makna Hari Cinta Kasih acap dipersempit menjadi hari untuk ”yang muda yang bercinta”.
SATUHARAPAN.COM – Hari Valentine datang lagi! Apakah yang Anda harapkan terkabul? Sebuah kartu ucapan romantis dari kekasih dan para sahabat… penganan cokelat indah yang terlalu cantik untuk dimakan… bunga mawar merah jambu dan merah hati… atau makan malam dalam temaram sejuta lilin….
Makna Hari Cinta Kasih acap dipersempit menjadi hari untuk ”yang muda yang bercinta” dan dikomersialisasi sedemikian rupa sehingga selalu bertautan dengan produk-produk di atas.
Namun, kisah awal Valentine selalu mengenai seorang pejuang—bernama Santo Valentine—yang mati sahid karena ketulusannya menolong orang-orang yang sedang menderita dan memperjuangkan keadilan….
Hari Valentine ada karena adanya orang yang mengasihi dengan tulus… dan begitulah kita merayakannya saat ini. Sebuah hari untuk mengenang cinta kasih… suatu hari untuk berbagi kasih….
Dalam perenungan saya tentang cinta kasih, saya mendapati fakta ini… tentu saja cinta kasih adalah pendar indah di hati seorang remaja untuk orang yang dikaguminya. Namun, cinta kasih adalah juga tentang sepasang kakek dan nenek yang saling berpegangan tangan… seorang anak kecil yang mengulurkan tangan untuk menolong sahabatnya yang jatuh… sebuah telinga yang mendengarkan….
Dan cinta kasih termahal selalu adalah cinta kasih yang langka. Acap diberikan orang asing ketika kita terpuruk… tanpa seorang pun menyadari atau peduli. Seseorang yang menyapa ketika kita tampak kebingungan di jalan… orang tidak dikenal yang menghampiri pembaringan tempat kita suatu kali tergolek lemah di rumah sakit.
Cinta kasih seperti itu mahal karena orang yang menawarkannya menghadapi risiko ditolak dan dicurigai. Namun, banyak dari kita pernah mengatasi saat-saat sulit karena uluran tangan seperti itu. Pada titik ini sebuah acungan jempol layak diberikan kepada Depok Tiger Motor Club yang tanpa gentar mengawal dan melindungi pengendara motor dari serangan begal dengan merisikokan keselamatan diri sendiri.
Cinta kasih seperti itu mahal karena langka… tidak setiap hari kita beruntung dapat menerima apalagi membagikannya… Dan kita sering melewatkan sebuah kesempatan tanpa sadar. Saya kerap menyesal karena keasyikan saya mengerjakan sesuatu di komputer telah meluputkan saya untuk menolong orang yang duduk di hadapan saya dengan lebih baik….
Ah… sesungguhnya telah banyak kesempatan yang saya lewatkan… karena saya membiarkan hiruk-pikuk rutinitas membawa saya berlalu dengan kesibukannya yang remeh-temeh. Padahal… bukankah fungsi utama saya di sini, tepat pada posisi saya sekarang ini… adalah untuk mengasihi orang lain… bahkan yang paling tidak dikasihi sekali pun.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...