Tentara AS Dibebaskan Setelah 5 Tahun Ditahan Taliban
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Sabtu (31/5) mengatakan bahwa seorang tentara Amerika yang ditahan selama hampir setengah dekade di Afghanistan telah dibebaskan, sebagai ganti dari pembebasan lima tahanan Guantanamo.
“Hari ini rakyat Amerika berbahagia karena kami bisa menyambut kepulangan Sersan Bowe Bergdahl, yang ditahan selama hampir lima tahun,” kata Obama, mengumumkan pembebasan sersan angkatan darat tersebut.
Bergdahl menghilang pada Juni 2009 dari sebuah pangkalan di provinsi Paktika, Pakistan, dengan Taliban kemudian mengatakan mereka telah menangkapnya.
Warga Idaho itu adalah satu-satunya tentara Amerika yang ditangkap oleh militan Taliban.
“Atas nama rakyat Amerika, saya merasa terhormat untuk menghubungi orang tuanya guna mengekspesikan rasa bahagia kami bahwa anaknya akan kembali dengan selamat, mengingat keberanian dan pengorbanan mereka dalam masalah ini,” kata Obama.
Obama kemudian mengungkapkan “penghargaan terbesarnya” terhadap Emir Qatar “atas dukungannya dalam membantu mengamankan kepulangan tentara kami.”
“Komitmen personal Emir terhadap upaya ini adalah sebuah perjanjian bagi hubungan antara kedua negara,” katanya.
Bowe Bergdahl yang dibebaskan oleh Taliban pada Sabtu, setelah hampir lima tahun ditawan, dalam “kondisi baik” dan sedang menjalani perawatan medis di Bagram Airfield, Afghanistan, ungkap beberapa pejabat.
Sersan Bowe Bergdahl mampu berjalan dengan kemampuannya sendiri dan akan diterbangkan segera ke sebuah pusat medis militer AS di Landstuhl, Jerman, untuk pengobatan medis lebih lanjut dan untuk diberikan “dekompresi” setelah penderitaannya dalam tawanan, tutur beberapa pejabat pertahanan AS kepada AFP tanpa menyebutkan nama.
Bergdahl diserahkan kepada “puluhan” pasukan operasi khusus AS di Afghanistan timur pada Sabtu pagi, tutur seorang pejabat pertahanan senior.
Pasukan tersebut dilengkapi dengan “banyak” helikopter dan pesawat pengintai, sementara sekitar 18 militan Taliban hadir dalam pembebasan tersebut, ungkap beberapa pejabat itu.
Di pusat medis AS di Landstuhl, Bergdahl akan “memulai proses reintegrasi, yang akan mencakup momen bagi dirinya menceritakan kisahnya, diberikan dekompresi dan mulai berhubungan kembali dengan keluarganya,” kata pejabat pertahanan senior tersebut.
Dia akhirnya akan diterbangkan ke pusat medis San Antonio di Texas untuk berkumpul kembali dengan keluarganya. (AFP)
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...