Tentara Slovenia Bantu Imigran Pasca Ditutupnya Perbatasan Hongaria

Petugas kepolisian berpatroli di sepanjang pagar pembatas baru di perbatasan Hongaria-Kroasia pada 17 Oktober 2015. AFP PHOTO/ Attila Kisbenedek

- Ekspresi bahagia para pengungsi saat tiba di pulau Lesbos, Yunani, setelah melintasi Laut Agea dari Turki, 17 Oktober 2015. Sebanyak 12 imigran tenggelam sementara 25 lainnya diselematkan ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai perairan Turki, di tengah upaya mereka untuk mencapai Yunani, lapor kantor berita Turki. AFP PHOTO/ Dimitar Dilkoff

Seorang pria asal Kurdi Suriah duduk di samping ibunya yang jatuh kelelahan di pinggir jalan setelah tiba di pulau Lebos, Yunani, setelah menyeberangi Laut Aegea dari Turki pada 16 Oktober 2015. Pejabat tinggi imigrasi Uni Eropa berkunjung ke pulau Lesbos, sehari setelah penyeberangan berbahaya yang dilakukan ribuan imigran di Laut Aegea merenggut tujuh nyawa lagi. AFP PHOTO/ Dimitar Dilkoff

Kanselir Jerman Angela Merkel (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan difoto saat pertemuan mereka pada 18 Oktober 2015 di Istanbul. Merkel bertemu dengan Erdogan dalam kunjungan penting satu hari untuk membahas solusi dalam mengatasi krisis imigran setelah Turki mengungkapkan kekecewaannya atas upaya Uni Eropa sejauh ini. AFP PHOTO/ Pool/ Tolga Bozoglu

PETISOVCI, SATUHARAPAN.COM – Slovenia akan mengerahkan tentara dengan perlengkapan logistik untuk membantu aparat polisi di perbatasan Kroasia dalam mengatasi kedatangan gelombang imigran pasca Hongaria menutup perbatasannya, Sabtu (17/10).

Bantuan pasukan militer tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah setempat dalam mengatasi situasi perbatasan dengan memberikan bantuan logistik dan perlengkapan kepada aparat polisi yang berjaga di sana, kata Perdana Menteri, Miro Cerar, dalam jumpa pers.

Sedikitnya 2.400 imigran diperkirakan akan singgah melalui Slovenia setelah Zagreb mulai mengalihkan arus kedatangan ribuan orang pasca penutupan perbatasan Hongaria. Otoritas Slovenia akan mengirim para imigran ke perbatasan Austria sehingga dari sana mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Jerman sebagai tujuan bagi banyak para pengungsi.

Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan penanganan situasi perbatasan Slovenia sebagai penanganan yang berjalan mulus, “tidak seperti negara lain, Slovenia memiliki waktu untuk bersiap-siap, meski tidak sempurna, tapi beberapa hal berjalan lancar”, ujar juru bicara United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) Caroline van Buren. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari