Tentara Suriah Serang TK, 6 Bocah Suriah Terbunuh
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Setidaknya ada enam anak tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh pemerintah Suriah di taman kanak-kanak (TK) khusus perempuan yang berada di pinggiran kota Damaskus. Tempat ini merupakan wilayah pinggiran ibu kota Damaskus yang dikuasai pemberontak Suriah, kata badan pemantau melaporkan.
Selain korban tewas, beberapa orang juga terluka akibat insiden tersebut yang terjadi di sekolah Banat Al Mostaqbal, Sekolah Perempuan Arab untuk Masa Depan, di Harasta, pukul 10.00 pagi waktu setempat pada hari Minggu (6/11).
Sebuah video yang diunggah ke Facebook dan diverifikasi secara independen oleh Reuters, menunjukkan darah berceceran di lantai bersamaan dengan mainan anak-anak dan puing-puing bangunan.
Seorang pria di video itu mengungkapkan empat anak-anak meninggal, 27 orang luka-luka dan setidaknya 53 orang masih ada di dalam sekolah pada saat penembakan. Namun, kemudian pernyataannya dikoreksi menjadi lima anak meninggal dunia.
Biro Medis Unified Ghouta Timur kemudian mengonfirmasi kematian satu anak lagi sehingga total yang meninggal dunia saat itu enam orang.
Mereka juga melaporkan tim medis di pinggiran kota itu menerima puluhan anak-anak dan orang dewasa yang terluka setelah serangan itu.
Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia juga telah melaporkan penembakan dan menyalahkan pemerintah Assad atas pembunuhan.
Beberapa video juga merekam aktivitas rumah sakit darurat dekat lokasi pengeboman, di mana anak-anak bisa mendapatkan pengobatan. Salah satu anak laki-laki mengernyitkan dahinya kala petugas medis memeriksa denyut jantungnya.
Rezim Suriah dan sekutunya, Rusia menyatakan mereka hanya menargetkan militan saja dan pemberontak-lah yang harus disalahkan untuk korban sipil karena mereka beroperasi di wilayah sipil. Namun, negara-negara Barat mengatakan rezim Suriah dan sekutunya sengaja menargetkan rumah sakit dan pekerja sukarela.
Lebih dari 300.000 orang telah tewas di Suriah sejak konflik dimulai pada Maret 2011 dengan melakukan protes anti-pemerintah. (ibtimes.co.uk)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...