Tentara Tembak Tukang Ojek: SETARA: TNI Abai Latih Mental
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Naipospos menegaskan bahwa disiplin dan pelatihan mental psikologis prajurit TNI harus menjadi perhatian para petinggi TNI. “Sebab selama ini diabaikan,” katanya, Rabu (4/11).
Laki-laki yang akrab disapa Coki ini mengomentari peristiwa Sersan Satu Yoyok Hadi, anggota Kostrad yang menembak hingga mati seorang tukang ojek di Jalan Mayor Oking, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11) petang.
Kepada satuharapan.com, Coki menekankan, prajurit TNI tidak boleh gampang terpancing emosi dan menggunakan kekerasan ketika menghadapi masalah.
“Prajurit TNI juga tidak dibenarkan untuk membawa senjata dalam ruang publik. TNI adalah alat pertahanan negara, bukan menjaga keamanan, ini adalah tugas polisi,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa dalam masa damai atau tertib sipil seperti situasi sekarang ini setiap prajurit TNI yang berada di ruang publik atau menjalankan operasi non militer seperti bantuan bencana tidak diperkenankan membawa peralatan tempur.
Yoyok Mengaku Terdesak
Kantor Berita Antara melansir pemeriksaan atas Sersan Satu Yoyok Hadi terus berlanjut.
“Dalam berkas pemeriksaan yang kami peroleh, dia mengaku mengeluarkan tembakan peringatan, namun kemudian terdesak dan terjadilah penembakan mematikan itu. Betul dia menembak korban,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal TNI MS Fadhilah, di Jakarta, Rabu.
Kejadian yang terjadi di depan SPBU Nomor 34-16803 di Jalan Mayor Oking itu, bermula ketika mobil Honda CRV bernomor registrasi F 1239 DZ yang dikemudikan Hadi disenggol korban, Marsin Jasmani, yang mengendarai sepeda motor Honda Supra B 6108 PGX.
Tidak terima mobilnya disenggol, Yoyok mengejar Jasmani dan baru bisa dicegat di depan SPBU Nomor 34-16803 itu. Keributan pada pukul 17.00 WIB Selasa itu terjadi dan disaksikan banyak orang. Kemudian terjadi peristiwa penembakan tersebut dan tiba-tiba Jasmani tumbang bersimbah darah.
Hadi kemudian kabur dari lokasi, masuk ke jalur menuju jalan Tol Jagorawi, dan di sana juga dia ditangkap polisi. “Saat ini Yoyok ditahan di Sub Detasemen Polisi Militer Kodam III/Siliwangi Cibinong,” kata Fadhilah.
Penembakan hingga tewas seorang warga sipil oleh personel TNI AD ini terjadi hanya sekitar sebulan dari peringatan HUT ke-70 TNI secara besar-besaran dan melibatkan rakyat.
Spanduk besar-besar dan dipasang mencolok di banyak lokasi upacara puncak HUT ke-70 TNI itu, di Cilegon, Banten, pada 5 Oktober lalu, bertuliskan slogan yang sangat populis dan merakyat, yaitu “Bersama Rakyat TNI Kuat”.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...