Tentara Thailand Yang Mengamuk Tewas, Total Korban 26
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM- Seorang tentara Thailand yang mengamuk dan membunuh banyak orang akhirnya tewas pada hari Minggu (9/2) pagi. Dia disebutkan marah terkait masalah tanah. Kemarahannya telah menewaskan sedikitnya 26 orang, sebagian besar dari mereka berada di sebuah pusat perbelanjaan di timur laut tempat ia melarikan diri ke kendaraan Humvee yang dicuri setelah menembak komandannya, kata para pejabat Thailand.
Tentara itu membawa senjata serbu dan amunisi yang dicuri dari gudang pangkalan militer, kata seorang pejabat. Dia tewas dalam sebuah serangan ke sebuah pusat perbelanjaan dalam upaya menghentikan prajurit yang mengamuk itu. Total korban tewas menjadi 26 orang, dan 52 terluka, kata menteri kesehatan itu.
Pembunuhan dimulai sekitar pukul tiga sore waktu setempat pada hari Sabtu (8/2) ketika seorang tentara melepaskan tembakan di sebuah rumah sebelum pindah ke kamp militer dan kemudian ke mal di Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand. Dia memposting pesan di akun Facebook saat ia pergi.
Hari Minggu (9/2) pagi, baku tembak meletus di mal ketika pasukan keamanan berusaha membekuk tentara itu, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Jakrapanth Thomma yang berusia 32 tahun.
Polisi dan tentara menyerbu ke pusat perbelanjaan di Terminal 21 tempat tersangka pria bersenjata itu mengamuk dan membantu ratusan orang melarikan diri, kata jurubicara kementerian pertahanan, Kongcheep Tantrawanit, dikutip Reuters.
"Petugas polisi dan tentara bergabung dan telah membantu mengevakuasi ratusan orang dari dalam mal," katanya. "Tidak diketahui berapa banyak yang masih di dalam."
Dia mengatakan pria bersenjata itu masih berada di dalam mal di Nakhon Ratchasima.
Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand Krissana Pattanacharoen mengatakan seorang tentara menewaskan "banyak" orang dalam aksi penembakan massal.
Polisi yang dihubungi melalui telepon di kota Nakhon Ratchasima mengatakan, prajurit itu, yang ditempatkan di luar kota, pada awalnya menembak mati seorang tentara dan seorang perempuan lainnya serta melukai orang ketiga.
Petugas polisi kota dan lingkungan, yang meminta untuk tidak disebut namanya karena mereka tidak berwenang untuk menyampaikan informasi, mengatakan pria itu mengambil pistol dari pangkalannya dan pergi ke mal Terminal 21, menembak di sepanjang jalan. Kota ini juga dikenal sebagai Korat.
Mal ditutup dan jalan di luar ditutup sementara pihak berwenang mencoba menangkap pria bersenjata dan menyelamatkan pembeli yang ada di dalam. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal Kongcheep Tantrawanich, mengidentifikasi tersangka sebagai Jakrapanth Thomma. Dia mengatakan unit polisi dan militer telah mengunci mal dan daerah sekitarnya.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...