Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 04:29 WIB | Kamis, 25 Juli 2024

Tentara Ukraina Mundur dari Front di Timur Ketika Rusia Hancurkan Posisi Pertahanan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, tiba pada KTT Komunitas Politik Eropa di Istana Blenheim di Woodstock, Oxfordshire, Inggris, Kamis, 18 Juli 2024. (Foto: Stefan Rousseau/PA via AP/pool)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tentara Ukraina telah menarik diri dari desa Urozhaine di wilayah timur Donetsk, kata seorang pejabat pada Kamis (18/7), menyerahkan posisi garis depan lainnya ketika pasukan Rusia meledakkan pertahanan Ukraina dalam serangan gencar yang tiada henti.

Desa tersebut hancur menjadi puing-puing yang “membuat mustahil untuk mempertahankan posisi di sana,” Nazar Voloshyn, juru bicara pasukan darat setempat, mengatakan kepada The Associated Pressmelalui pesan tertulis. Dia tidak menyebutkan kapan penarikan itu terjadi.

Rusia merebut Urozhaine pada hari-hari awal perang yang dimulai setelah invasi besar-besaran Rusia terhadap tetangganya pada Februari 2022. Pasukan Ukraina merebutnya kembali hampir setahun yang lalu. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tentaranya merebut kembali desa tersebut beberapa hari lalu.

Rusia telah mengerahkan senjata yang menghancurkan ketika melancarkan serangan musim panas yang telah menghancurkan kota-kota dan desa-desa, sehingga membuat Ukraina kehilangan perlindungan. Meskipun pasukan pertahanannya gagah berani, kata para analis, pasukan Ukraina di beberapa tempat di sepanjang garis depan dipukul mundur oleh pasukan Kremlin yang lebih besar dan lebih lengkap.

Daya tembak Ukraina telah meningkat sejak anggota parlemen Amerika Serikat menyetujui paket bantuan militer yang sangat dibutuhkan pada musim semi ini, namun bantuan tersebut belum cukup cepat untuk menghentikan serangan Rusia, terutama di Donetsk.

Para pemimpin dari seluruh Eropa bertemu di Inggris pada hari Kamis (18/7) untuk membahas keamanan Eropa dan bantuan lebih lanjut untuk Ukraina.

Kiev menerapkan strategi yang tegas dan tidak boleh dilanggar untuk mengulur waktu hingga negara tersebut dapat mengerahkan lebih banyak senjata dan amunisi Barat. Dengan menyerahkan sebagian wilayahnya, Ukraina mampu melakukan perlawanan dari posisi bertahan yang lebih baik, kata para pejabat militer dan analis.

Ukraina telah mencoba melakukan perlawanan terhadap Rusia melalui serangan jarak jauh di area belakang.

Drone laut Ukraina menyerang pangkalan penjaga pantai Rusia di Danau Donuzlav di Krimea yang diduduki pada Rabu (16/7) malam, kata seorang pejabat keamanan Kiev kepada AP.

Serangan itu merusak pos komando Rusia, gudang amunisi dan peralatan, serta beberapa posisi militer, kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk membocorkan informasi tersebut kepada publik. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home