Terancam Topan Saat Natal, Ribuan Warga Filipina Diminta Mengungsi
DARAGA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan warga mengungsi dari daerah pesisir dan daerah berbahaya lainnya di Filipina timur saat sebuah topan kuat bergerak ke arah kepulauan yang rawan bencana tersebut, Minggu (25/12).
Para pejabat memperingatkan gelombang setinggi 2,5 meter dan tanah longsor yang dapat menimbulkan ancaman terbesar saat Topan Nock-Ten mendekat ke semenanjung Bicol dan kepulauan terdekat.
"Kami berkeliling memberikan peringatan menggunakan megafon kepada para warga untuk sarapan, berkemas dan naik ke truk militer," kata Alberto Lindo, seorang pejabat dari Alcala, sebuah desa pertanian yang dihuni 3.300 orang di dekat gunung berapi Mayon yang aktif.
"Ada abu besar di lereng. Hujan deras dapat menghanyutkan mereka dan mengubur rumah kita dengan lumpur."
Layanan cuaca Filipina dan internasional mengatakan bahwa Topan Nock-Ten, berdasarkan nama burung yang ditemukan di Laos, diperkirakan menghantam Bicol pada Minggu sebelum mencapai pulau utama Luzon pada Senin.
Pusat Peringatan Topan Gabungan Amerika Serikat (AS) telah memperkirakan kecepatan angin mencapai 231 kilometer per jam dengan embusan mencapai 278 kilometer per jam ketika Nock-Ten menerjang daratan.
Topan tersebut akan mempengaruhi daerah yang dihuni hampir 42 juta orang di pulau itu, termasuk ibu kota Manila, yang diperkirakan dilanda topan itu pada Senin.(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...