Teratai, Si Cantik Berpotensi Antiperadangan
SATUHARAPAN.COM - Teratai selama ini hanya dikenal karena keindahan bunga dan daunnya di saat berada di permukaan kolam. Namun, ternyata tanaman penghias kolam ini dapat dikonsumsi sebagai sayuran. Rasanya lezat, gurih, manis, dan garing.
Bunga teratai kini sudah dikenal dan dinikmati sebagai makanan di Indonesia, karena beberapa pasar swalayan sudah mulai menjualnya. Tersedia pula umbi kering dan biji teratai yang siap diolah sebagai bahan sup dan makanan ringan (snack). Produk makanan yang menggunakan bahan dasar teratai antara lain es dan sekoteng biji teratai, sayur teratai, sup teratai, sup akar teratai, sup asam pedas teratai, kangkung hotplate biji teratai, tumis akar teratai, dan ikan kakap teratai.
Potensi tanaman teratai sebagai sayur dan obat sudah dikenal masyarakat Tingkok sejak ratusan tahun silam. Seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, umbi, batang, daun, bunga, buah, dan biji, dapat diolah menjadi sayuran dan berkhasiat mengobati penyakitpenyakit tertentu.
Daun teratai banyak mengandung vitamin C dan sering dipakai untuk membungkus makanan yang ditim, seperti nasi tim dan tim ayam, untuk menimbulkan aroma khas teratai. Di samping itu, daun teratai yang telah dibakar dapat digunakan untuk mengobati luka memar dan bisul.
Tim peneliti dari Departemen Farmakologi Institut Chennai Tamil Nadu India, meneliti ekstrak etanol bunga teratai yang memiliki efek antiperadangan. Melalui tes yang menggunakan model inflamasi akut seperti asam asetat-diinduksi vaskularmodel kronis permeabilitas, terbukti ekstrak etanol dari bunga teratai memiliki efek antiinflamasi atau antiperadangan.
Umbi teratai yang menyerupai ubi jalar tetapi berlubang-lubang ini banyak mengandung protein, vitamin C, B1, B2, dan asam dasar NH3, yang dapat menghangatkan tubuh serta menghilangkan memar.
Sebagai makanan, seperti dikutip dari bbpp-lembang.info, biji teratai ternyata mengandung protein tinggi, vitamin C, dan senyawa kimia ragi. Oleh karena itulah teratai dipercaya dapat mengembalikan kekuatan tubuh dan memperlancar peredaran darah.
Akar rimpang teratai yang mengandung air, lodoh, dan berasa manis, dapat dimakan setelah direbus atau dipendam di dalam abu. Tunas-tunas akar muda, yang banyak mengandung zat pati, dapat diolah menjadi sayuran lezat dan berkhasiat menyembuhkan diare. Sedangkan akar yang agak tua, liat, dan berserabut, air rebusannya bermanfaat untuk melancarkan air seni.
Ternyata bukan hanya orang Tiongkok yang mengetahui khasiat tanaman air ini. Suku Makassar pun sudah lama memanfaatkan teratai sebagai obat bermacam-macam penyakit. Daun mudanya yang masih menggulung dimakan sebagai lalapan mentah, atau dimasak terlebih dahulu. Tangkai daun yang masih muda dapat disayur, sedangkan daun tua yang besar dan berbentuk corong, digunakan sebagai pembungkus.
Asal dan Penyebaran Teratai
Tanaman teratai, seperti dikutip dari iptek.net.id, tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai, atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun.
Daun berbentuk bundar atau bentuk oval lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat.
Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh. Benang sari memiliki banyak kepala sari kuning. Mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu, putih, dan kuning.
Ketika bunga telah mekar, terbentuk kelopak biji yang berisi 20-30 lubang kecil. Pada setiap lubang tersembunyi satu buah biji. Kulit luar biji teratai ini keras dan berwarna hitam. Bila dibuka, tampak biji yang berwarna merah. Di dalamnya terdapat daging biji yang berwarna kuning pucat, berbulu, dan agak seperti bubuk. Aroma biji ini tidak terlalu menyengat dan rasanya agak manis.
Di tengah-tengah biji terdapat kecambah kecil warna hijau, yang biasanya disebut hati teratai. Rasanya agak pahit. Rasa kelopak bunganya manis dan mengandung astringent, daging buahnya baik untuk perawatan kulit. Rasa daging buah teratai pahit namun menyegarkan.
Teratai, menurut Wikipedia, terdiri atas sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis di seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.
Tiongkok sebenarnya bukanlah merupakan tempat asal tumbuhan ini. Teratai dibawa dari India bersamaan dengan penyebaran agama Buddha. Bunga teratai adalah bunga nasional di India, karena dianggap sebagai simbol dari kebenaran, kesucian, dan keindahan (Satyam-Shiwam-Sundaram).
Teratai, mengutip dari Wikimedia, memiliki nama ilmiah Nymphaea alba. Dalam bahasa Inggris teratai dikenal dengan banyak nama, yakni water-lily, pond lily, water lillies, european white waterlily, white lotus flowers. Dalam bahasa Jerman, tumbuhan dari keluarga Nymphaeaceae ini dikenal dengan nama weiße seerose, blüten (Jerman). Sementara di Bali, tumbuhan ini dikenal dengan nama bunga tunjung.
Manfaat Herbal Teratai
Tanaman teratai, khususnya pada bagian bunga, memiliki kandungan kimia seperti quersetin, seperti dikutip dari unud.ac.id. Quersetin atau kuersetin adalah salah satu senyawa flavonoid yang dapat mengurangi atau meringankan peradangan yang disebabkan oleh radikal bebas, karena radikal bebas dapat mengaktifkan faktor transkripsi yang menghasilkan sitokin pro-inflamasi yang sering ditemukan pada pasien yang menderita peradangan kronis .
Tim peneliti Lembaga Farmasi Angkatan Udara (LAFI AU) Bandung, seperti dikutip dari situs ejournal-stfi.ac.id, melakukan uji aktivitas antidiare ekstrak etanol biji teratai putih terhadap mencit dengan metode transit intestinal. Hasilnya menunjukkan ekstrak etanol biji teratai putih memiliki aktivitas antidiare pada variasi dosis. Semakin besar dosis ekstrak etanol biji teratai putih, menghasilkan aktivitas antidiare yang semakin kuat.
Annisa Dian Nuraini dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, seperti dikutip dari ipb.ac.id, yang meneliti ekstraksi komponen antibakteri dan antioksidan dari biji teratai, membuktikan berdasarkan uji Least Significance Different (LSD), ekstrak biji teratai mentah dengan pelarut etilasetat memiliki aktivitas antibakteri yang paling tinggi. Uji aktivitas antioksidan pada metode ransimat menunjukkan pula ekstrak etilasetat biji teratai mentah merupakan ekstrak yang paling tinggi kandungan antioksidannya.
Tim peneliti dari Jurusan Farmakologi dan Lembaga Penelitian Chettinad Universitas Chennai Tamil Nadu, India, membuktikan ekstrak etanol bunga Nymphaea alba memiliki efek antidepresan yang signifikan.
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...