Terjatuh dan Patah Tulang Leher George Bush Masuk RS
MAINE, SATUHARAPAN.COM - Mantan Presiden George H.W. Bush dilaporkan berada dalam kondisi stabil pada hari Rabu (15/7) setelah jatuh dan mengalami patah tulang di leher di rumah musim gugur mereka di Maine, kata juru bicaranya.
"Dia baik-baik saja - tapi dia akan menggunakan penyangga leher," kata juru bicara Jim McGrath lewat akun Twitternya tentang presiden ke-41 AS itu.
Bush dirawat di Maine Medical Center di Portland dan pusat medis rumah sakit itu menegaskan kondisi Bush senior stabil namun terlalu dini untuk berspekulasi tentang kapan dia akan boleh pulang. Dia masih dirawat di rumah sakit hingga Kamis pagi, menurut juru bicaranya.
Presiden Obama menelepon mantan presiden itu pada hari Kamis (16/7) "untuk mengucapkan cepat sembuh," menurut Gedung Putih.
Bush, yang merayakan ulang tahun 91 bulan lalu, adalah mantan presiden AS tertua yang masih hidup. Dia dirawat di rumah sakit di Houston selama sekitar satu minggu pada Desember lalu untuk perawatan pencegahan setelah mengalami sesak napas. Dia mengatakan dia "berterima kasih kepada para dokter dan perawat untuk perawatan luar biasa mereka" setelah perawatan di sana.
Pada tahun 2012, Bush menghabiskan hampir dua bulan, termasuk Natal, di rumah sakit Houston untuk pengobatan batuk-bronkitis dan keluhan lainnya. Mantan presiden itu juga menderita sejenis penyakit Parkinson yang telah memaksa dia untuk mengandalkan skuter motorik untuk bergerak.
Meskipun menghadapi masalah kesehatan, Bush tetap kukuh untuk melakukan terjun parasut pada hari ulang ke-90 pada bulan Juni 2014. Sebagai seorang mantan penerbang angkatan laut Perang Dunia II, Bush juga terjun payung pada hari ulang tahun ke-80 dan ke-85 nya.
The Kennebunkport, rumah di Maine tempat jatuhnya Bush adalah rumah musim panas miliknya. Dia dan Barbara tinggal di Houston selama musim dingin.
Bush, ayah dari mantan Presiden George W. Bush dan juga ayah dari calon presiden dari Partai RepublikJeb Bush untuk Pemilu 2016, terpilih sebagai presiden pada tahun 1988 setelah dua periode menjadi wakil presiden Ronald Reagan. Setelah menjabat presiden satu periode yang ditandai oleh suksesnya pada Perang Teluk 1991, ia dikalahkan Bill Clinton dari Partai Demokrat di tengah kekhawatiran pemilih tentang ekonomi. Dia sebelumnya menjabat sebagai aggota Kongres AS, Direktur CIA dan duta besar untuk Tiongkok.(foxnews.com/AP)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...