Terkait Penghancuran Masjid, Polisi Ethiopia Bentrok dengan Jemaat Salat Jumat
ADIS ABABA, SATUHARAPAN.COM-Polisi menembakkan gas air mata ke arah jemaah salat Jumat di luar masjid terbesar di Addis Ababa, dalam bentrokan terbaru yang dipicu oleh penghancuran masjid di ibu kota Ethiopia.
Beberapa tempat ibadah Muslim telah dihancurkan di Addis Ababa dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari proyek perencanaan kota kontroversial yang telah memicu kemarahan di kalangan jamaah.
Jumat lalu, bentrokan meletus di luar Masjid Agung Anwar, menyebabkan dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, kata polisi yang mengatakan mereka telah menangkap 114 orang.
Menjelang salat Jumat pekan ini, wartawan AFP melihat polisi anti huru-hara dikerahkan di luar masjid. Anggota Pengawal Republik, unit elite yang bertanggung jawab melindungi institusi dan pejabat pemerintah, juga hadir.
Para jemaah meninggalkan masjid dengan tenang ketika beberapa pemuda mulai meneriakkan "Allahu Akbar", dan tembakan terdengar, menebar kepanikan. Beberapa di antara massa melempari polisi dengan batu, yang dibalas dengan gas air mata.
Tidak jelas apakah polisi menggunakan peluru tajam, proyektil plastik atau tembakan kosong. Tembakan terus terdengar selama sekitar dua jam sebelum ketenangan kembali dan polisi menutup jalan di sekitar masjid.
Amir, seorang jamaah muda yang berada di masjid untuk salat Jumat mengatakan: “Kami kurang lebih tahu apa yang akan terjadi setelah salat.”
"Ratusan saudara dan saudari kita ditangkap pekan lalu... Orang-orang marah karena masjid kita dihancurkan."
Proyek perencanaan kota, yang dikenal sebagai Kota Sheger, melibatkan penggabungan beberapa kotamadya di wilayah Oromia di pinggiran ibu kota. Itu telah menyebabkan penghancuran rumah dan bisnis, dan aktivis hak asasi lokal mengecamnya sebagai "ilegal". (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...