Terlibat Pembunuhan dan Pemerkosaan, Mantan Pasukan Bosnia Divonis Penjara
SARAJEVO, SATUHARAPAN.COM-Dua mantan anggota pasukan Bosnia dijatuhi hukuman penjara pada hari Jumat (11/6) karena terlibat kejahatan perang, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan, yang dilakukan terhadap warga sipil Serbia yang tetap berada di Sarajevo selama pengepungan tahun 1990-an.
Kejahatan terhadap warga Serbia di ibu kota Bosnia selama pengepungan berdarah dari tahun 1992 hingga 1995 jarang menghasilkan keputusan hukuman bagi pelaku.
Dengan lebih dari 11.000 orang tewas, termasuk 1.600 anak-anak yang terbunuh oleh bom atau penembak jitu, pengepungan Sarajevo tetap menjadi simbol kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Serbia Bosnia selama perang antar komunal setelah runtuhnya negara Yugoslavia.
Tetapi beberapa orang Serbia yang tinggal di Sarajevo, yang penduduknya multi etnis sebelum konflik, juga menjadi korban para pembela kota yang nakal.
Senad Dzananovic, yang mengelola beberapa fasilitas penahanan yang didirikan di lingkungan Alipasino Polje, dijatuhi hukuman 11 tahun penjara, sementara Edin Gadzo, salah satu bawahannya, menerima hukuman lima tahun penjara, kata Pengadilan Negeri Bosnia dalam sebuah pernyataan.
Kedua pria itu adalah bagian dari unit khusus paramiliter yang awalnya didirikan oleh Jusuf “Juka” Prazina, salah satu panglima perang dalam pengepungan Sarajevo, dan terbunuh di Belgia pada Desember 1993.
Mereka dinyatakan bersalah "berpartisipasi dalam penahanan ilegal warga sipil Serbia… di fasilitas penahanan yang didirikan di ruang bawah tanah gedung... di mana mereka dibunuh, diperkosa, disiksa dan dipaksa bekerja."
Jaksa Vladimir Simovic menuduh Dzananovic melakukan tujuh pembunuhan dan ikut serta dalam tiga pembunuhan lainnya.
Seorang perempuan, yang merupakan saksi yang dilindungi, menuduhnya secara teratur memperkosanya selama beberapa bulan, terkadang juga dengan anggota lain dari unitnya.
Menurut dakwaan, lebih dari 100 warga sipil Serbia ditahan oleh Dzananovic antara Mei dan Juli 1992. Sisa-sisa dari beberapa yang hilang tidak pernah ditemukan.
“Untuk beberapa orang, kami tidak tahu apa yang terjadi,” kata jaksa selama persidangan.
Unit lain juga melakukan kejahatan terhadap warga sipil Serbia yang bertekad untuk tetap tinggal di Sarajevo selama pengepungan, meskipun sebagian besar orang Serbia di ibu kota telah memutuskan untuk pergi sesaat sebelum konflik dimulai.
Tidak ada perkiraan yang dapat diandalkan tentang jumlah korban ini, dengan angka berkisar dari beberapa lusin hingga beberapa ratus. Sisa-sisa beberapa lusin ditemukan di sebuah lubang di kota Kazani. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...