Terminal Kampung Rambutan Siagakan Angkutan Malam Hari
JAKARTA, SATUHARAPAN – Kepala Terminal Bus Dalam Kota Kampung Rambutan Oskar Saidin mengatakan, pihaknya terus memastikan angkutan malam hari bus dalam kota bersiaga di Terminal Kampung Rambutan, khususnya pada periode arus balik lebaran.
"Kami pastikan bus ada yang beroperasi 24 jam. Kami punya amari yang bersiaga yaitu bus Mayasari Bakti," kata Oskar di Terminal Bus Dalam Kota Kampung Rambutan, Rabu (22/7).
Oskar mengatakan, keberadaan terminal bus dalam kota memegang peran penting dalam menyambut penumpang arus balik. Umumnya penumpang arus balik tidak mengenal waktu kedatangan, sehingga bus dalam kota harus selalu siap di terminal 24 jam.
"Kami (terminal dalam kota) kan menerima limpahan (penumpang) dari terminal antarkota. Biasanya penumpang arus balik itu datangnya bisa siang, malam sampai dini hari, makanya kami harus selalu menyiagakan bus," kata dia.
Menurut Oskar, sejauh ini tidak ada laporan terkait tindak kriminalitas di Terminal Bus Dalam Kota Kampung Rambutan.
Namun, dia tetap menganjurkan penumpang senantiasa meningkatkan kewaspadaannya.
Berdasarkan data dari terminal bus antarkota, jumlah penumpang arus balik sejak Rabu (22/7) dini hari, hingga Rabu siang (H+4 lebaran) mencapai angka 12.761 orang.
Angka tersebut, akan terus bertambah hingga malam hari, dan penambahannya diperkirakan Kepala Terminal Bus Antarkota Kampung Rambutan Laudin Situmorang, akan melebihi total kedatangan penumpang hari sebelumnya yang mencapai 27.186 orang.
Laudin menyampaikan, pada lebaran tahun sebelumnya, puncak arus balik juga terjadi pada H+4 lebaran, dengan angka sebesar 33.329 orang.
Urbanisasi Diprediksi Hanya Tiga Persen
Sementara itu, Manager Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, memperkirakan tren urbanisasi atau perpindahan penduduk yang menyeberang ke Pulau Jawa melalui pelabuhan ini hanya mencapai tiga persen.
"Urbanisasi kalau pun terjadi kemungkinannya hanya tiga persen dari jumlah pemudik yang menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten," kata dia, di Bakauheni, Rabu (22/7) petang.
Menurut dia, jika tahun 2014 lalu jumlah urbanisasi pada saat arus balik lebaran mencapai tujuh persen. "Maka tahun ini saya memperkirakan untuk urbanisasi besarnya hanya sekitar tiga persen dari jumlah pemudik," katanya pula.
Saat ditanyakan apakah mungkin akan terjadi urbanisasi dengan kondisi penurunan pemudik, ia menyebutkan, tetap ada urbanisasi.
Tetapi, ia melanjutkan, jumlahnya tidak akan sebesar tahun lalu dan paling banyak sekitar tiga persen.
Ada beberapa faktor, menurutnya yang mempengaruhi penurunan arus urbanisasi pada saat mudik lebaran tahun ini, seperti pertumbuhan usaha di Provinsi Lampung dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera yang membuka peluang lapangan pekerjaan baru.
"Seperti di Lampung juga ada rencana pembangunan ruas jalan tol Trans Sumatera yang pastinya akan membuka lapangan pekerjaan baru," kata dia lagi.
Sedangkan, untuk arus mudik lebaran tahun ini, lanjutnya, dari 647.800 pemudik, sekitar 50 persen di antaranya merupakan buruh pabrik di wilayah Jabodetabek. Sisanya merupakan perantau yang berprofesi sebagai pedagang, atau bekerja di instansi pemerintah dan swasta lainnya.
PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni mencatat , sebanyak 51 persen atau 58.213 pemudik pejalan kaki yang sudah menyeberang, sehingga diperkirakan masih kurang sebanyak 55.115 orang yang belum kembali ke Jawa.
Total pemudik yang sudah kembali ke Pulau Jawa mencapai 304.165 orang, dan sekitar 343.635 orang masih di Pulau Sumatera.
Sementara, untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor hingga H+4 lalu yang sudah kembali sebanyak 30.118 unit, atau sekitar 46 persen dari total pemudik sepeda motor yang mudik saat sebelum lebaran mencapai 65.456 unit. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...