Teror Brussels: Pelaku Terkait Teror Paris
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Dua pelaku bom bunuh diri di bandar udara Brussels, Belgia, diyakini terkait dengan Salah Abdeslam, peku teror Paris yang ditangkap hari Jumat pekan lalu.
Televisi Belgia (RTBF) hari Rabu (23/3) melaporkan bahwa di natara pelaku bom bunuh diri di dua tempat yang menewaskan sedikitnya 30 orang di Brussels, adalah dua bersaudara. Mereka terkait dengan pelaku serangan di Paris, menurut sumber di kepolisian Belgia.
RTBF, seperti disebutkan kantor berita AFP, menyebut dua nama bersaudara Khalid dan Ibrahim El Bekraoui sebagai pelaku serangan. Disebutkan bahwa Khalid pekan lalu menyewa sebuah apartemen di Brussels dengan menggunakan nama palsu. Di tempat itu polisi menemukan sidik jari Abdeslam setelah menggelar razia.
Polisi menangkap Abdeslam, orang yang paling dicari di Eropa terkait teror di Paris. Dia ditangkap dalam operasi yang dramatis di Brussels pada hari Jumat.
Foto Pelaku
Sementara itu, media-media di Belgia menampilkan foto tiga pria yang tengah berjalan mendorong troli di bandar udara Zaventem, Brussels yang diyakini dua di antaranya sebagai pelaku bom bunuh diri di sana.
Menurut The Brussels Times, dua di antara mereka termasuk yang dicari oleh polisi setempat. Dua orang di sebelah kiri diyakini tangannya memegang detonator untuk memicu ledakan bom. Dan dua orang itu yang diyakini telah meledakkan bom.
Sementara itu, orang ketiga sekarang tengah dicari polisi Belgia. Menurut media setempat, Het Laatste Nieuws, foto itu dirilis di Twitter oleh polisi yang semula dimaksudkan untuk kepentingan internal polisi.
Pihak polisi federal Belgia, seperti disebutkan The Brussels Times, meminta wartawan tidak mengungkapkan informasi terkait foto tersebut yang bisa menganggu penyelidikan teror tersebut.
Tas Berisi Bom
Serangan bom bunuh diri di bandara Brussels pada hari Selasa (22/3), menewaskan sedikitnya 14 orang. Pelaku meletakkan bom di bagasi mobil, kata wali kota setempat kepada AFP.
"Mereka datang dengan taksi dan membawa koper mereka, bom berada di tas mereka," kata Wali Kota Zaventem, Francis Vermeiren.
"Kemudian mereka meletakkan koper mereka di troli, dan dua bom pertama meledak. Yang ketiga ditempatkan di troli, tetapi mereka panik, dan bom itu tidak meledak," kata dia.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...