Teror Paris: Sambil Menembak Mereka Berteriak “Allah Akbar”
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Seorang saksi dalam serangan bersenjata di sebuah gedung konser di Paris mengatakan para teroris menembak di keramaian sambil berteriak “Allah Akbar”, yang artinya Tuhan Maha Besar.
“Beberapa pria datang, mereka mulai menembak penonton di pintu masuk,” kata dia, hari Sabtu (14/11).
“Mereka menembak kami di kerumunan dan meneriakkan Allah Akbar, samar-samar saya dengar mereka mengisi ulang senjata api mereka. Konser pun berhenti, semua orang tiarap namun teroris itu tidak berhenti menembak orang-orang, ini neraka!” kata dia dengan suara yang terbata-bata karena menangis.
“Saya menggandeng ibu saya, kami tiarap,” kata seorang saksi lainnya. “Meskipun kami berada di dekat pintu keluar darurat, saya masih mendengar tembakan, ini sangat mengejutkan kami. Ini mimpi buruk!” kata dia menambahkan. Saksi ini juga melihat penyerang tersebut dalam siluet ketika mereka sedang menembak orang-orang pada tembakan yang pertama.
“Saudara perempuan saya sedang berada di Bataclan,” kata Camille (25). “Saya meneleponnya. Dia mengatakan para teroris itu terus menembak. Setelah itu dia menutup teleponnya.”
BFMTV melaporkan korban tewas mencapai 60 orang setelah serangan penembakan dan ledakan terjadi di beberapa tempat di kota Paris. Serangan itu diduga dilakukan secara terkoordinasi. Ada sedikitnya enam penembakan dan tiga ledakan di stadion nasional Stade de France di Saint-Denis.
Otoritas Prancis melakukan penyelidikan terkait terorisme atas peristiwa ini namun belum ada klaim resmi siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun di twitter, ISIS telah berkomentar atas serangan tersebut, kata Eric Pelletier, reporter media Paris, Le Pariesien.
AFP melaporkan sebanyak delapan militan yang melakukan serangan itu terbunuh, tujuh di antaranya dalam keadaan mengenakan rompi bom, dalam serangan pada Jumat di Paris yang menewaskan setidaknya 120 orang, kata sumber yang mengetahui informasi dari tim penyelidik.
Empat dari para penyerang tewas itu di dalam gedung konser Bataclan, tiga di antaranya dengan mengaktifkan rompi bunuh diri, sementara satu lainnya karena ditembak polisi.
Tiga milisi lainnya tewas di dekat stadion nasional dan milisi keempat terbunuh di jalanan di Paris bagian timur. (euronews.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...