Teror Penembakan Misterius di Kota Magelang
MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – Penembakan misterius terjadi baru-baru ini di kawasan Pecinan, Jalan Pemuda, Kota Magelang, Jawa Tengah, pada sore hingga malam hari. Aksi penembakan itu diduga menggunakan senjata jenis airsoft gun atau senapan angin. Semula korbannya berjumlah enam orang, kemudian berkembang menjadi 13 orang, kebanyakan perempuan. Meski tidak ada korban jiwa, korban mengalami luka dan trauma.
Imanuela Indah Woro (17), pelajar dari Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, korban penembakan di Jalan Pemuda, Magelang, melapor ke Kepolisian Sektor Magelang Tengah, Jumat (22/4) lalu.
"Ada suara 'cethak' dari belakang, tiba-tiba betis saya sakit, tapi tidak berdarah. Saya tidak hiraukan saja, lalu beli pulsa," kata Woro di Mapolsek Magelang Tengah, Jumat (22/4) siang, seperti diberitakan kompas.com.
Lama kelamaan, betisnya bertambah sakit. Ada luka berbentuk bulat kecil dan lebam di betisnya itu, dan ia memutuskan memeriksakan diri di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Tidar Kota Magelang.
Kasus penembakan dengan senapan angin itu meresahkan masyarakat. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan perhatian khusus. Kapolri Badrodin Haiti pada Rabu (28/4) ini menyatakan kepolisian memfokuskan pada penangkapan pelaku, demi mengungkap motif kejahatan pelaku penembakan.
Ombudsman RI pun memberikan perhatian pada proses penyelidikan dan pengungkapan kasus penembakan misterius oleh Polres Magelang Kota dan jajarannya. Dua orang dari Bidang Bidang Penyelesaian Laporan Ombudsman RI datang ke Polres Magelang Kota, Rabu (27/4).
Nugroho Andriyanto dari Bidang Penyelesaian Laporan Ombudsman RI kepada wartawan seperti dikutip dari krjogja.com. mengatakan, selain melakukan koordinasi, pihaknya juga ingin mengetahui secara pasti kejadiannya. Juga ditanyakan mengenai upaya apa yang telah dilakukan Polres Magelang Kota dan jajarannya dalam proses pengungkapan perkara ini.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, Ombudsman menilai sudah banyak yang dilakukan pihak Polres Magelang Kota. Salah satu yang dilakukan Polres Magelang Kota dan jajarannya adalah pembentukan tim pencegahan dan tim ungkap kasus, yang di dalamnya juga terdapat tujuh tim lagi. Polda Jateng juga ikut mendukung penyelidikan di Magelang, baik dari jajaran intel, reskrim maupun lainnya.
Kapolres Magelang Kota, kepada wartawan di antaranya mengatakan apa pun yang dilakukan diharapkan akan mengarah kepada arah yang lebih jelas, yaitu bagaimana menemukan, menangkap, atau mengungkap perkara ini.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...