Teror Sarinah, Jangan Keluarkan Tagar Pray for Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Masyarakat Indonesia sebaiknya tidak mengeluarkan tagar 'Pray for Jakarta' atau yang sejenisnya. Tagar seperti itu akan membuat publik semakin takut dan memperburuk citra Daerah Khsusus Ibukota (DKI) Jakarta.
"Sebaiknya publik tidak merespon aksi teror yang terjadi di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1), dengan mengeluarkan tagar-tagar seperti 'Pray for Jakarta'. Karena itu akan menimbulkan ketakutan orang untuk ke Jakarta, sekaligus men-down grade Kota Jakarta itu sendiri," ucap Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, saat dihubungi satuharapan.com dari Jakarta, hari Kamis (14/1).
Dia berpendapat, banyak masyarakat Indonesia yang berusaha menyebarkan informasi yang diperoleh di media sosial terkait aksi teror yang terjadi di Kawasan Sarinah, sekitar pukul 10.40 WIB, tanpa mengetahui informasi yang diperoleh itu valid atau tidak.
Menurut Muradi, hal itu pun sebaiknya tidak dilakukan. Karena sebenarnya, kelompok yang melakukan aksi teror di Kawasan Sarinah tengah mempropaganda informasi di media sosial. "Apalagi dengan menyebar gambar-gambar korban meninggal atau luka-luka, itu akan jadi viral yang bagus untuk mereka (kelompok teroris)," katanya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...