Teror Bom Sarinah, DPR: BIN Kebobolan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Ade Komarudin meminta—terkait ledakan bom di Sarinah Plaza, kawasan Thamrin pada hari Kamis (13/1)—Polri, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) harus gerak cepat untuk memburu pelakunya sampai tertangkap. Sedangkan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan BIN kebobolan.
“Terkait musibah besar bangsa ini karena terjadinya serangan teroris di Jakarta. Kami DPR berduka. Dan sampaikan belasungkawa pada keluarga yang jadi korban dari tindakan tidak beradab itu semoga yang gugur ditempatkan di suatu bangsa, karena tindakan yang mengganggu ideologi Pancasila maka kami minta aparat Polri, TNI dan BIN untuk segera memburu pelaku sampai tertangkap dan berikan keyakinan pada publik bahwa ini tak terjadi lagi,” kata Ade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1).
Untuk itu, kata Ade seluruh masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan bekerja seperti biasanya.
“Kami minta untuk seluruh masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan bekerja sediakala dan kami yakini aparat TNI, Polri dan BIN akan ambil tindakan tegas. Kami akan koordinasi dengan beberapa pihak agar memastikan keamanan segera terkendali,” katanya.
Sementara itu, kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah serangan bom ini yang bertubi-tubi tidak bisa dianggap persoalan sederhana.
“Saya kira serangan yang bertubi-tubi dan menyebar ini tidak bisa kita anggap persoalan sederhana. Oleh sebab itu saya mendorong pemerintah Jokowi-JK mengumumkan bahwa ini serangan terhadap bangsa Indonesia, ini bukan serangan kecil. Ini serangan besar. Dan kita ingatkan elemen-elemen di dalam yang merusak bangsa itu,” kata dia.
“Saya kira ini penting sebagai momentum yang memperkuat kohesi kita. Hendaknya masyarakat waspada tapi tetap bekerja dan bekerja sama dengan aparat,” dia menambahkan.
Saat disinggung terjadinya peristiwa ini apakah pihak BIN kecolongan, Fahri menjelaskan sore ini akan langsung berkoordinasi dengan Komisi I DPR.
“Kami akan segera sore ini juga akan koordinasi dengan Komisi I karena mitranya. Terus terang ini kita akui kebobolan intelijen. Saya dengar tadi malam Fadli Zon komunikasi dengan Sutiyoso tapi tak ada pembicaraan yang tanda-tanda akan ada bom terjadi maka menyedihkan ketika ini terjadi,” katanya.
Pengamanan di DPR Diperketat
Pengamanan di gedung DPR diperketat terkait ledakan bom di kawasan pertokoan Sarinah, Jakarta Pusat pada hari Kamis.
“Pintu setapak Pos Polisi Palmerah ditutup karena banyak pejalan kaki,” kata Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR, Didi SE, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis.
Untuk itu, kata Didi mengaku untuk pengamanan lain di DPR seperti biasanya sesuai dengan instruksi dari Kepala Bagian Pamdal.
“Pengamanan biasa saja. Ini instruksi dari Kabag Pamdal untuk memperkecil akses masuk,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...