Teroris Pelaku Serangan Charlie Hebdo Menyerah
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Satu dari tiga tersangka pelaku serangan mematikan majalah satir Paris, Charlie Hebdo, yang menyebabkan 12 orang terbunuh telah menyerahkan diri pada hari Rabu (7/1). Demikian pernyataan pihak kepolisian setempat pada Kamis dini hari (8/1). Sementara dua lainnya masih lepas, bersenjata dan berbahaya.
Otoritas Prancis telah memiliki tiga nama tersangka yang diyakini bertanggung jawab atas kematian 12 orang tersebut, kata penegak hukum AS kepada ABC News.
Pejabat mengidentifikasi tersangka sebagai Said Kouachi dan Cherif Kouachi, keduanya masih memiliki hubungan kerabat dan masing-masing berusia 30-an tahun serta Hamyd Mourad, berusia 18 tahun, yang sudah menyerahkan diri.
Cherif Kouachi, 34, selama ini masuk dalam Global Watch, demikian ABC News.
Kouachi, bersama dengan enam orang lainnya, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Mei 2008 karena terorisme di Paris.
Ketujuh orang itu dituduh mengirim sekitar selusin orang-orang muda Prancis untuk bergabung dengan Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Al Qaeda di Irak, setelah menyalurkan mereka melalui kelompok agama radikal di Suriah dan Mesir.
Pihak berwenang Prancis percaya Kouachi telah merencanakan perjalanan ke Suriah untuk sebuah pelatihan di tahun 2005.
Wakil Walikota Paris, Patrick Klugman mengatakan kepada ABC News bahwa dua dari penyerang masuk ke dalam kantor Charlie Hebdo dan mencatat nama target mereka sebelum menembak mereka dengan gaya eksekusi. Sedangkan orang ketiga menunggu di luar gedung.
Presiden Prancis, Francois Hollande menyebut serangan itu sebagai operasi teroris.
Penembakan di kantor Charlie Hebdo adalah "serangan pengecut," kata dia, ketika berada di tempat kejadian.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...