Tersangka Korupsi Jangan Diselebritiskan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peneliti Lembaga Penelitian Psikologi Universitas Indonesia (LPPsi-UI) Bagus Takwin menyebutkan para tersangka korupsi supaya jangan diselebritiskan. Hal ini disampaikan ketika diwawancara usai peluncuran Indeks Demokrasi Indonesia 2013 di Kuningan Jakarta pada Kamis (8/5).
“Sudah tersangka, masih dihormati, masih diberi tempat di media, masih ngomong. Wah enak juga jadi koruptor? Bisa terkenal. Itu bisa menggugah orang untuk melakukan,” kata peneliti ini mencermati kondisi para tersangka korupsi yang akrab muncul dalam pemberitaan korupsi.
Dia berpendapat kehadiran para tersangka korupsi di media lama-lama akan mempengaruhi masyarakat. Seorang tersangka korupsi tidak dihukum berat.
“Masih bisa masuk TV, masih bisa ngomong. Jadi orang tidak menganggap korupsi sebagai sesuatu yang berbahaya, jelek, buruk. Kalau ketahuan pun, masih bisa nyengir di TV,” tambah Bagus Takwin.
Bagus Takwin menilai tersangka korupsi jangan diberi tempat di media. Karena hal itu membuat perilaku korupsi yang menyimpang dan salah dianggap hal biasa.
Cara media massa menyorot tersangka korupsi menjadi hal penting.
Dia berharap media itu jangan memanjakan orang dengan sensasi. Karena pemberitaan yang memanjakan sensasi itu dinilainya tidak menggugah masyarakat berpikir.
Menurutnya media itu harus menyampaikan sesuatu yang semestinya dan membangun persepsi atau mentalitas yang baik. Diharapkannya supaya media membuat sesuatu yang lebih mendidik lagi melalui pemberitaan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...