Tersangka Pelaku Bom Bangkok Tertangkap Kamera
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Thailand mengatakan mereka sedang mencari tersangka pelaku pengeboman di Bangkok yang terlihat dalam rekaman kamera sirkuit (CCTV). Pengeboman di pusat perdagangan yang ramai itu menewaskan 22 orang, termasuk sembilan warga asing dari beberapa negara Asia.
Pernyataan itu disampaikan oleh pemerintah Tahiland hari ini Selasa (18/8), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Pemerintah mengatakan serangan pada hari Senin (17/8) pada jam sibuk, bertujuan untuk menghancurkan perekonomian Thailand. Sampai saat ini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengemboman tersebut.
Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Somyot Pumpanmuang, mengatakan tersangka mengenakan kemeja kuning dan bisa jadi dia adalah orang Thailand tetapi bisa juga orang asing.
"Orang itu membawa ransel dan berjalan melewati kamera pada saat kejadian. Tapi kita perlu melihat rekaman sebelum dan setelah kejadian untuk mencari apakah ada kaitannya," kata Somyot dalam konferensi pers.
Polisi sebelumnya mengatakan mereka tidak mengesampingkan berbagai kelompok, termasuk unsur-unsur yang menentang pemerintahan militer, berada di balik pengeboman di kuil Erawan itu. Namun, para pejabat mengatakan pola serangan tersebut tidak cocok dengan taktik gerilyawan Muslim di selatan.
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, juga mengindikasikan bahwa tersangka yang ada dalam rekaman kamera itu sebagai pelaku pengeboman namun tanpa memberikan rincian. Dia mengatakan "masih ada kelompok antipemerintah di luar sana," meskipun ia tidak merinci.
Polisi dikerahkan ke lokasi yang tergenang oleh darah padi Selasa (19/8), beberapa di antara mereka mengenakan sarung tangan putih dan membawa tas plastik, mencari petunjuk atas serangan yang bisa menurunkan kepercayaan wisatawan dan investor kepada negara itu.
Baht, mata uang Thailand, melemah 0,57 persen menjadi 35,57 baht per dolar AS, terlemah dalam lebih dari enam tahun, akibat kekhawatiran bahwa pengeboman itu akan membuat wisatawan takut.
Indeks saham Thailand juga turun sebanyak 3 persen.
Polisi mengatakan korban tewas mencapai 22 orang, dengan 123 orang terluka. Mereka mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bom pipa.
"Polisi tidak mengesampingkan apa pun termasuk konflik politik dan konflik etnis Uighur sebelum ini, dimana Thailand baru-baru ini memulangkan mereka kembali ke Tiongkok," kata Somyot.
Bulan lalu Thailand memaksa pulang 109 warga etnis Uighur ke Tiongkok.
Ratusan, mungkin ribuan, warga berbahasa Turki dan terutama minoritas Muslim telah melarikan diri dari kerusuhan di wilauah Barat Xinjian di Tiongkok, dimana ratusan orang telah terbunuh karena bentrok dengan otoritas Tiongkok. Banyak warga etnis Uigur telah bepergian melalui Asia Tenggara menuju Turki
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...