Tersangka Teror Berlin Ditembak Mati di Milan
MILAN, SATUHARAPAN.COM – Pria asal Tunisia yang menjadi tersangka serangan truk pada pasar Natal di Berlin, Jerman, ditembak mati oleh polisi Milan, Italia, hari Jumat (23/12), menurut laporan polisi setempat.
Anis Amri (24 tahun) diduga membunuh 12 orang dan melukai puluhan lainnya dalam serangan dengan truk hari Senin (19/12) pada sebuah pasar Natal di Berlin, dan serangan itu diklaim dilakukan oleh militan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Menteri Dalam Negeri Italia, Marco Minniti, mengatakan dalam konferensi pers di Roma mengatakan bahwa Anis Amri telah ditembak seteleh dia menembaki polisi yang menghentikan mobilnya untuk pemeriksaan identitas.
Pemeriksaan identitas telah menyatakan tanpa keraguan bahwa orang yang ditembak mati itu adalah Anis Amri, kata menteri itu, dikutip AFP.
Anis melarikan diri setelah serangan pada hari Senin. Dia pernah berkunjung ke Italia dari Tunisia pada tahun 2011. Tak lama setelah kedatangannya di Italia dia dijatuhi hukuman penjara empat tahun terkait pembakaran di pusat pengungsi. Dia dibebaskan pada tahun 2015 dan pergi ke Jerman.
Anis Amri yang menabrakkan truk seberat 40 ton, menurut Polisi Jerman, dan kartu identitas serta sidik jarinya ditemukan di truk tersebut, di samping jenazah pembalap asal Polandia yang ada di truk tersebut.
Saudaranya di Tunisia menyerukan agar dia menyerahkan diri. ‘’Jika saudara saya berada di balik serangan itu, saya mengatakan kepada dia bahwa ‘’dia tidak menghormati kami.’’
Sebelumnya polisi Jerman menyebutkan bahwa Anis Amri menuju ke sebuah masjid di Berlin pada hari Selasa (20/12), ketika penyelidikan diarahkan pekada orang asal Pakistan yang kemudian dilepaskan.
Disebutkan bahwa Anis Amri adalah pencari suaka yang aplikasinya ditolak, karena riwiayat kejahatan yang dilakukannya dan dipenjara empat tahun di Itlaia, serta polisi anti teroris Jerman telah mengawasinya sejak lama.
Media Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa penyadapan telefon menunjukkan Anis Amri menawarkan diri melakukan aksi teror bom bunuh diri, namun perkataannya dalam telefon terlalu samar untuk dikeluarkannya surat perintah penangkapan.
Editor : Sabar Subekti
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...