Tertibkan Bukit Duri, Ahok Tak Peduli Popularitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjadi calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI 2016, tak menyurutkan niat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk menertibkan bangunan liar yang dihuni 40 KK di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan. Wilayah Bukit Duri yang berada di bantaran Sungai Ciliwung secara struktur dinilai rawan, karena Sungai Ciliwung berarus besar.
“Saya pernah disumpah untuk menormalisasi sungai. Apalagi sekarang Menkeu memperketat jangka waktu penyerapan APBD. Normalisasi dari zaman gubernur awal hingga sekarang belum selesai. Saya tidak peduli jabatan atau popularitas,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Rabu (28/9).
Ahok yang selesai masa kerja sebagai gubernur DKI pada bulan Oktober 2017 itu menyatakan hanya bekerja untuk kebaikan banyak orang, salah satunya yakni mengurangi titik banjir di Ibu Kota.
“Saya tidak peduli dikatakan gila atau pencitraan. Saya hanya ingin membereskan yang belum beres. Saya ingin membuat titik banjir di Jakarta berkurang banyak. Itu lebih penting daripada menjabat lima tahun lagi. Biar masyarakat Jakarta sendiri yang menilai,” katanya.
Ahok tak ingin memusingkan Pilkada DKI 2017, ia menyatakan hanya ingin memenuhi janji-janjinya sejak tahun 2012 saat masih menjadi wakil gubernur DKI mendampingi Jokowi.
“Saya yakin dalam lima tahun masa jabatan saya ini akan selesai. Akan banyak perubahan untuk Jakarta mulai dari transportasi umum dan permukiman,” ujar dia.
Ahok memilih membangun rumah susun (rusun) sebanyak-banyaknya sebagai tempat relokasi warga yang terkena penertiban atau normalisasi. Tahun ini, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta membangun sebanyak 11.142 unit.
Diketahui, dari 40 KK yang ditertibkan sebagian besar telah berpindah ke Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...