Terung, Berkhasiat Meningkatkan Vitalitas
SATUHARAPAN.COM – Terung (Solanum melongena L), atau terong dalam bahasa sehari-hari, adalah jenis sayur yang memiliki rasa dan tekstur unik. Para peneliti di Dinas Pertanian AS di Beltsville, Maryland, mengatakan terung kaya senyawa fenolik, yang berfungsi sebagai antioksidan, salah satu yang paling ampuh sebagai pembersih radikal bebas yang ditemukan dalam jaringan tanaman.
Kandungan gizi dalam terung ungu antara lain air, protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat kasar, kalsium, besi, fosfor, karotin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, vitamin P, dan asam nikotinat.
Yang biasa dimanfaatkan untuk hidangan makanan dari tumbuhan ini adalah buahnya. Bila dimasak, terung akan menjadi layu dan menjadi lebih nikmat disantap. Terung dikonsumsi setelah disayur, digoreng, atau untuk lalapan langsung dalam keadaan mentah.
Terung, menurut Wikipedia ditemukan sejak zaman prasejarah di bagian selatan dan timur Asia, dan baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Catatan tertulis yang pertama tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang ditulis pada tahun 544.
Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk terung, serta kurangnya nama Yunani dan Romawi, menunjukkan tanaman ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiah Solanum melongena, berasal dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.
Daerah penyebaran terung sangat luas, sehingga sebutannya pun beraneka ragam. Masyarakat di Amerika dan Australia menyebutnya eggplant, sementara warga Inggris menyebutnya aubergine. Nama lain yang dikenal adalah garden egg, melongene, eierplant, eirefruch, guinea squash. Di kawasan Asia, tanaman ini disebut brinjal.
Terung seperti dikutip dari situs program pascasarjana Universitas Udayana Bali, memiliki bentuk beragam, mulai dari silindris, lonjong, oval, atau bulat, yang merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan berair. Buahnya menggantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terung, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Bijinya berjumlah banyak dan tersebar di dalam daging buah.
Bunganya merupakan bunga banci, yaitu berkelamin dua. Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga terung bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau lembayung, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk sendiri.
Buahnya dimasukkan dalam kelas beri, memiliki banyak biji yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau.
Jenis-jenis terung yang umum diperjualbelikan adalah terung gelatik, terung kopek, terung craigi, terung medan, terung bogor, dan terung jepang.
Penelitian Khasiat Terung
Menurut Organicfood, terung mengandung komponen fitonutrien penting yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, yang berfungsi untuk melindungi diri terhadap stres oksidatif juga terhadap infeksi bakteri dan jamur. Fitonutrien yang terkandung di dalam terung ungu yaitu komponen fenolik seperti caffeic acid dan chlorogenic acid, dan flavonoid yaitu nasunin. Nasunin, antosianin yang terkandung di dalam kulit terung ungu merupakan antioksidan yang memiliki potensi tinggi sebagai scavenger (organisme yang dapat melawan) radikal bebas.
Menurut Kiminori Matsubara (2005), terung memiliki kandungan solasodin yang tinggi, dua hingga 3,5 persen efektif sebagai kontrasepsi, serta dapat meningkatkan libido. Hal ini pula yang mendorong pada 2014, Rizka Budiasti, Nrangwesthi Widyaningrum, Ayu Sulung Ariati, dan Ria Nur Fitri, mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), meneliti terung, yang diketahui memiliki kandungan-kandungan yang dapat meningkatkan gairah seksual atau libido (memiliki efek afrodisiak), seperti adanya kandungan antosianin, flavonoid, stigmasterol (semacam fitoestrogen), sehingga memiliki peluang untuk digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan libido dan kualitas sperma.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus putih sebagai hewan uji, usia 2,5 bulan dengan berat 220 gram. Penelitian mereka menyebutkan, semakin tinggi nilai konsentrasi terung ungu, sperma yang dihasilkan oleh tikus putih semakin banyak.
Wagnini Bifadikla Anman Siwaka dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (2013), meneliti terung sebagai salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal karena termasuk makanan yang tinggi serat dengan indeks glikemik rendah. Zat kimia pada terung ungu yang berperan pada penurunan kadar glukosa darah adalah fitonutrien dan flavonoid.
Mekanisme kerjanya adalah meregenerasi kerusakan sel beta pankreas dan menstimulasi pelepasan insulin oleh sel beta pankreas, sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak etanol 70 persen biji terung ungu memiliki efek penurunan kadar glukosa darah pada darah tikus putih jantan galur Wistar.
Riri Dwitasari, Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, meneliti ekstrak etanol terung ungu sebagai formulasi vanishing cream yang memiliki khasiat tabir surya. Terung ungu merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang disebut nasunin. Nasunin terkandung dalam terung ungu pada bagian kulitnya, dan memiliki khasiat farmakologi sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas dari lingkungan.
Editor : Sotyati
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...