Terungkap, Rencana ISIS Invasi Eropa Melalui Libya
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah lembaga tangki pemikir Inggris mengungkapkan adanya rencana kelompok militan ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau populer ISIS untuk menaklukkan Eropa melalui Libya. Rencana itu terungkap dalam sebuah surat yang diperoleh oleh lembaga itu, yang menyebutkan bahwa Libya adalah lokasi yang sempurna di ambang pintu benua Eropa dan para teroris berencana menyeberangkan para pejuang ISIS dari Afrika Utara melalui Mediterania.
Rencana tersebut telah dianalisis oleh Quillum, lembaga tangki pemikir anti terorisme, yang menunjukkan bahwa para pejuang ISIS akan menggunakan feri menyeberangkan para pejuang ISIS secara ilegal melintasi laut dari Libya ke Eropa Selatan, ke pelabuhan pulau paling Selatan Italia, Lampedusa, yang jaraknya sekitar 300 mil (483 km).
Libya "memiliki pantai yang panjang menghadap bagian selatan negara-negara Tentara Salib, yang dapat dicapai dengan mudah bahkan oleh perahu sederhana," demikian propaganda ISIS dalam surat-surat yang didalami oleh Quillum, menurut Telegraph.
Menurut Quillum, informasi tersebut berasal dari seorang pendukung ISIS yang menggunakan julukan Abu Ibrahim al-Libim. Propaganda-propaganda ini diyakini menjadi kekuatan besar ISIS dalam melakukan perekrutan pengikut secara online, dengan fokus pada Libya.
The Telegraph tidak bisa secara independen mengkonfirmasi identitas Libim, namun sebagai perekrut secara online ia diyakini oleh para analis sebagai inspirator besar para tentara dan dibaca secara luas.
"Twitter telah menutup akun Libim beberapa kali dan setiap kali ia mulai yang baru ia secara cepat mendapat ribuan pengikut, yang merupakan ciri khas dari afiliasi ISIS yang sangat berpengaruh," kata Charlie Winter, peneliti untuk Quillum Foundation.
Dalam rencana Libim, terungkap upaya untuk melakukan penyamaran para pejuang ISIS sebagai imigran ilegal, lalu kemudian memulai serangan habis-habisan di Eropa Selatan dengan penyemaian kekacauan dan pertumpahan darah. Para teroris akan membanjiri Libya bersama dengan pejuang lainnya dari Suriah dan Irak, sementara seluruh tentara pada posisi siap untuk menyerang.
Menurut Libim, "imigran ilegal dalam jumlah besar akan memasuki Italia dan jika ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara strategis sebagian saja, kekacauan bisa diciptakan di negara-negara Eropa Selatan dan bahkan mungkin bahwa mungkin ada penutupan jalur pelayaran dengan sasaran kapal-kapal milik para Tentara Salib."
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...