Terungkap, Tunawisma Filipina Disembunyikan ke Resor Mewah Saat Paus Datang
MANILA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR Filipina menyerukan diadakannya penyelidikan atas adanya dugaan Pemerintah Filipina menyalah-gunakan anggaran ketika mengungsikan para tunawisma dari kawasan Bulevard Roxas saat Paus Fransiskus melawat ke negeri itu, 15-21 Januari lalu.
Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan mengakui bahwa 340 anggota dari 100 keluarga tunawisma dipindahkan sementara waktu dari Bulevard Roxas ke sebuah resor mewah di tepi pantai sekitar 90 kilometer dari Manila selama kunjungan Paus.
Mereka dikembalikan setelah kunjungan itu usai.
Sebagaimana laporan BBC, sebuah resolusi dari DPR Filipina telah terbit yang isinya meminta Pemerintah untuk memanggil Kepala Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan untuk mempertanggung jawabkan penggunaan dana US$ 97.600, yang dihabiskan selama enam hari pengungsian tersebut. Kegiatan itu dilaporkan sebagai kegiatan pelatihan di kawasan wisata Nasugbu, Batangas.
DPR menilai hal itu adalah penyalahgunaan dana publik.
Terry Ridon, salah seorang anggota DPR di belakang resolusi ini, dalam sebuah pernyataan mengatakan dia sangat prihatin
dengan kenyataan para keluarga miskin telah dipindahkan dari Bulevard Roxas selama kunjungan Paus.
Ia menilai episode pemindahan penduduk itu merupakan cara sangat semberono Pemerintah dalam mengimplementasikan program pengentasan kemiskinan.
Pemindahan penduduk sementara ke kawasan wisata itu dikemas sebagai pelatihan yang bertujuan untuk "menjauhkan para keluarga dari jalanan dan mengajar mereka bagaimana hidup dan tinggal di sebuah rumah." Uniknya, program pelatihan ini didukung oleh anggota DPR Filipina lainnya, yaitu Antonio Tinio dan Isagani Zarate.
Sayangnya, setelah program usai, para tunawisma itu tetap kembali ke jalanan. Ini memunculkan pertanyaan tentang efektifitas pelatihan.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...