Thailand Konfirmasi Kasus Bayi dengan Mikrosefalus Pertama
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Otoritas kesehatan Thailand mengatakan pada Jumat (30/9), mikrosefalus yang dialami dua bayi disebabkan oleh virus zika, diyakini sebagai kasus pertama di Asia Tenggara yang mengonfirmasi keterkaitan antara penyakit itu dan cacat lahir tersebut.
“Dua dari tiga bayi (positif) menderita mikrosefalus karena virus zika,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Wicharn Pawan kepada AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) pekan ini mengatakan, setiap kasus yang dikonfirmasi di Thailand akan menjadi kasus pertama yang diidentifikasi di Asia Tenggara.
Zika sebagian besar hanya menyebabkan gejala ringan, termasuk demam, sakit mata dan ruam.
Namun, wanita hamil yang terjangkit virus tersebut berisiko melahirkan bayi dengan mikrosefalus, kondisi ketika kepala dan otak bayi lebih kecil.
Pihak berwenang Thailand telah memantau 36 wanita hamil yang tertular virus zika.
Para ilmuwan memperingatkan pada bulan ini, dunia harus bersiap untuk “epidemi global” mikrosefalus karena virus itu berakar di negara-negara baru.
Thailand memperkirakan, hingga 17 persen pendapatan domestik brutonya dihasilkan dari pariwisata pada tahun ini, dan wabah zika bisa mempengaruhi jumlah wisatawan.
Pada Jumat (30/9), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan perjalanan yang mengimbau wanita hamil untuk “menunda perjalanan tidak penting ke negara Asia Tenggara yang terjangkit wabah zika”. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...