Thailand Tingkatkan Pemeriksaan Virus MERS
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand meningkatkan pemeriksaan kesehatan kepada warganya yang diduga terinfeksi virus mematikan MERS (Middle East respiratory syndrome/sindrom pernapasan Timur Tengah) dalam sepekan terakhir.
Para petugas kesehatan Thailand juga sedang mencari 82 orang yang diduga telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus mematikan MERS beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Masyarakat Rajata Rajatanavin pada Kamis (18/6) seperti dikutip cnn.com menyatakan seorang pria, pasien jantung dari Oman, dikonfirmasi sebagai pasien pertama MERS di Thailand, setelah melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada 15 Juni lalu.
Wakil Sekretaris Kesehatan Masyarakat Thailand, Wachira Pengchan mengatakan pada Minggu (21/6) bahwa sebanyak 94 orang yang telah melakukan kontak dengan pria yang saat ini sedang dipantau kesehatannya dan para petugas kesehatan berusaha untuk menemukan orang-orang yang diduga terinfeksi virus MERS.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand telah menghitung jumlah orang yang melakukan kontak dengan Pria dari Oman itu sebanyak 176 orang.
Pria dari Oman itu menjalani pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Bangkok, dan kondisinya dinyatakan stabil.
Kasus MERS yang pertama di negara itu dikonfirmasi pada Kamis setelah seorang pria dan tiga anggota keluarganya yang dirawat di Bamrasnaradura Diseases Institute. Kondisi pasien membaik dan tiga lainnya tidak menunjukkan tanda-tanda gejala MERS.
Wachira mengatakan 82 orang yang belum dilaporkan ke kementerian kesehatan apakah berada di kelompok berisiko rendah.
Thailand telah memperluas langkah-langkah pemeriksaan MERS di tiga pos pemeriksaan perbatasan dengan Malaysia dan menambahkan alat pemindai suhu tubuh di bandara Suvarnabhumi.
Menteri Pariwisata dan Olahraga Kobkarn Wattanavrangkul optimis bahwa kasus MERS di Thailand tidak akan mempengaruhi pariwisata Thailand.
Penemuan pasien Mers memicu rumor di media sosial tentang orang-orang yang terinfeksi virus di beberapa daerah termasuk provinsi Ratchaburi sebagai salah satu daerah yang terinfeksi MERS.
Songpol Chawalpipat, Direktur Rumah Sakit Ratchaburi, menepis rumor tentang seorang pasien MERS yang dirawat di rumah sakit. Menurut dia, rumah sakit telah mengisolasi seorang wanita setelah kembali dari Korea Selatan dan dia kemudian dipulangkan setelah tes laboratorium tidak menunjukkan tanda-tanda virus MERS.
Thailand menjadi negara ke-26 yang mengkonfirmasi kasus wabah MERS, sejak penyakit itu diidentifikasi pertama di Arab Saudi pada 2012. (bangkokpost.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...